5 Jurus Yakin Berinvestasi saat Ekonomi Diayun Bimbang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Saat ini, perekonomian di dunia tengah mengalami ketidakpastian. Biasanya kondisi seperti ini membuat masyarakat takut berinvestasi. Kendati begitu, investasi perlu tetap dilakukan demi masa depan yang lebih baik.
Kamu tidak perlu takut berinvestasi di kala ekonomi sedang bergejolak seperti sekarang ini. IDN Times akan membantu kamu menjawab kebingungan-kebingunganmu dalam berinvestasi di kondisi begini. Simak di artikel ini!
1. Evaluasi ulang portofolio kamu
Co-founder OneShildt Budi Raharjo menyatakan, di kala ekonomi tidak pasti sebaiknya kamu melakukan evaluasi ulang terhadap portofolio investasi dan kinerja investasi yang saat ini sedang dimiliki.
Menurut dia, jika portofolio investasi nilainya tertekan, namun pilihan instrumen investasi selama ini cukup selektif dan berfundamental kuat serta kamu masih memiliki keyakinan positif akan kembalinya nilai investasi saat kondisi ekonomi kembali pulih, maka kamu dapat memberikan waktu kepada instrumen tersebut untuk kembali kepada harga semulanya.
2. Lakukan cost averaging
Alih-alih mencari waktu yang tepat untuk kembali masuk atau menjual instrumen investasi, kamu dapat melakukan prinsip cost averaging. Artinya, membeli secara rutin instrumen investasi yang dinilai saat ini harganya sedang murah karena pesimistis pelaku pasar.
"Padahal memiliki fundamental yang kuat dan meyakinkan untuk dapat melalui kondisi pandemi saat ini," ujarnya.
3. Melakukan diversifikasi
Editor’s picks
Budi menyebut, dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi, kamu perlu melakukan diversifikasi. Kamu dapat membagi investasi dengan mengkombinasikan instrumen yang berisiko rendah seperti instrumen pasar uang dan pendapatan tetap dengan berisiko tinggi seperti saham.
"Serta aset yang masuk dalam kategori safe heaven seperti emas," ujarnya.
4. Mengingat kembali tujuan investasi
Apabila sudah sangat dekat waktu tujuan awal investasi, kurang dari 2 tahun, sebaiknya memindahkan portofolio kepada instrumen yang lebih memberikan kepastian. Misalnya, instrumen deposito atau reksa dana pasar uang untuk tujuan yang sifatnya jangka panjang atau lebih dari 7 tahun.
"Kita dapat melakukan kombinasi portofolio sesuai dengan profil risiko kita dalam berinvestasi," ucap Budi.
Baca Juga: 4 Hal Soal Tabungan Emas, Investasi Aman bahkan di Saat Krisis
5. Berinvestasi di produk yang memberikan pertumbuhan tinggi
Sementara itu, Mitra Rencana Edukasi (MRE) menyarankan dalam kondisi sekarang, sebaiknya berinvestasi di produk investasi yg memberikan pertumbuhan tinggi dalam panjang. Contohnya, saham dan reksa dana.
"Saham harganya saat ini lagi murah, namun akan naik kembali saat kondisi ekonomi membaik," katanya kepada IDN Times.
Gimana? Panduannya lengkap kan. Jadi jangan khawatir tidak bisa berinvestasi karena krisis di tengah pandemik ini ya. Pilih yang paling sesuai dengan kamu dan ikuti petunjuk-petunjuk tadi sebelum berinvestasi.
Baca Juga: Investasi sejak Masih Sekolah, Apa yang Harus Diperhatikan?