99 Persen Pengusaha Pelaku UMKM, Teten Masduki: Mereka Paling Terpukul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemik COVID-19. Sebab, hampir 99 persen pengusaha di Indonesia merupakan pelaku UMKM.
Padahal sektor UMKM memberi kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia.
"Kontribusi terhadap perekonomian cukup besar, terutama terhadap penyerapan tenaga kerja 97 persen. Sales terhadap PDB 60 persen," kata Teten dalam acara launching KUMKM Hub di Blibli.com Rabu (20/5).
1. Supply dan demand sektor UMKM terdampak
Menurut Teten sejak terjadinya pandemik COVID-19, terdapat dua sisi yang memukul sektor UMKM yakni dari sisi penawaran (supply) dan sisi permintaan (demand).
Dia mengungkapkan dari sisi supply persoalannya adalah cashflow, pembiayaan, dan bahan baku. Sedangkan dari sisi demand ialah karena daya beli masyarakat yang terus merosot. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap UMKM juga menurun.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Beri Bantuan Modal bagi 23 Juta UMKM
2. Pandemik juga bisa memunculkan hal positif untuk sektor UMKM
Editor’s picks
Kendati begitu dia menilai, ada beberapa hal positif yang bisa diambil oleh pelaku UMKM selama masa pandemik COVID-19. Hal itu terkait perilaku ekonomi masyarakat yang berubah dari offline menjadi online.
Dia memaparkan, keuntungan finansial dari penjualan online lebih tinggi dibandingkan dari ritel. Usaha online, menurutnya, menciptakan keseteraan bagi perempuan dan laki-laki.
"UMKM yang tidak memiliki toko menjadi punya toko. Market place bukan hanya lingkungan sekitar tapi secara nasional bahkan juga bisa pembeli dari luar," ucapnya.
3. Teten minta pelaku UMKM lebih kreatif dalam berinovasi
Teten juga berharap pelaku UMKM bisa lebih kreatif dalam berinovasi. Sebab perubahan perilaku konsumen akan berubah dari offline ke online ini juga perlu dihadapi dengan strategi yang kreatif.
"WFH mungkin bisa jadi model kerja baru, sehingga kemampuan konsumen yg senang belanja di online harus betul-betul (dimanfaatkan). UMKM harus melakukan inovasi," ujarnya.
Baca Juga: [WANSUS] Menkop Bicara UMKM Tergilas COVID-19 Hingga Rumor Kaesang