Ada 13 Kapal Pengawas Vietnam Berjaga di Laut Natuna Utara Kita
IDN Times / Auriga Agustina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menemukan sebanyak 13 kapal pengawas asal Vietnam berjaga di Laut Natuna Utara. Menurut Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa, kapal-kapal tersebut berjaga hampir setiap tahun.
"Ini adalah bentuk intimidasi. Lalu, kedua kemungkinan mereka siap mengawal kapal-kapal ikan Vietnam yang masuk ke wilayah perairan Natuna,” katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin (9/9).
Baca Juga: Ngeyel Curi Ikan, Kapal Vietnam Ditembak Meriam oleh TNI AL
1. Satgas 115 terus memantau kapal di Natuna Utara
IDN Times / Auriga AgustinaIa menjelaskan, setiap pekan dalam satu tahun terakhir, kapal-kapal tersebut berjejer. Hingga akhir minggu lalu, satelit Satgas 115 menangkap radar kapal yang sama berjejer di wilayah tersebut secara permanen.
2. Akan segera melapor ke Menlu
Editor’s picks
IDN Times / Auriga AgustinaPria yang akrab disapa Ota itu menjelaskan, pihaknya tidak bisa menangkap kapal-kapal tersebut karena kapal pengawas Indonesia hanya dapat menangkap kapal ikan yang melanggar secara hukum saja. "Dihalau sih boleh, tapi upaya yang paling tepat adalah diplomasi,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan melaporkan hal ini kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Sebab, apa yang dilakukan oleh Vietnam dinilai bisa mengganggu upaya perundingan damai di antara kedua negara.
3. Berikut nama kapal pengawas Vietnam yang berjaga di laut Natuna Utara
IDN Times / Auriga AgustinaSebagai informasi, nama-nama kapal pengawas Vietnam yang berjaga di laut Natuna Utara tersebut di antaranya KN206, KIEM NGU 214218, VUNGTAU 10220, VUNG TAU 10263, KN267, VUNG TAU 10268, KIEMNGU 214272, KN276, KIEMNGU 214278, VUNG TAU 08609, VUNG TAU 10219, PTSCVUNGTAU, dan VUNG TAU 10222.
Baca Juga: Begini Galaknya Menteri Susi Saat Tenggelamkan 13 Kapal Vietnam
Topik:
Berita Terkini Lainnya
