Aliran Modal Asing Guyur RI, Bikin Rupiah Bertenaga Akhir Pekan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mengakhiri pekan ini, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.430 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat(3/4). Angka itu menguat 0,39 persen dibandingkan perdagangan Kamis(2/4) di level Rp16.495 per Dolar AS.
Simak yuk, apa yang menyebabkan rupiah bisa melawan dolar di akhir pekan ini.
1. Aliran modal asing masuk menjadi sentimen rupiah menguat
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan ada beberapa sentimen dari dalam negeri yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini. Pada periode 30 Maret-2 April 2020, terjadi net buy atau beli bersih di pasar keuangan domestik sebesar Rp3,28 triliun.
Aliran modal asing ini dominan berasal dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN). Inflow dari SBN tercatat Rp 4,09 triliun, sedangkan di pasar saham pada periode tersebut masih terjadi net sell Rp820 miliar.
"Masuknya dana ke Indonesia ini mengartikan ada secercah harapan karena kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, BI, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan keyakinan kepada pasar," katanya melalui risetnya, Jumat (3/4).
2. Rendahnya suku bunga menjadi daya tarik pelaku pasar
Editor’s picks
Selanjutnya kata Ibrahim, rendahnya suku bunga di berbagai bank sentral global terutama di AS, Eropa dan Asia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar dalam negeri.
"Apalagi suku bunga masih relatif tinggi sehingga sangat wajar kalau pelaku pasar kembali yakin terhadap prospek pasar keuangan dan perekonomian," sambungnya.
Perlu diketahui saat ini suku bunga acuan Indonesia berada di 4,5 persen. Pada Maret lalu Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps.
3. Dolar melemah karena pelaku pasar masih menanti data perekonomian AS
Sementara dari eksternal, pasar masih menanti dampak virus corona terhadap perekonomian di Amerika Serikat. Hal itu menyebabkan dolar tak bertenaga.
"Pasar mencari keselamatan menyusul angka pengangguran AS yang mengerikan yang menggambarkan sejauh mana dampak ekonomi dari pandemi coronavirus," ujarnya.