Asabri Dikabarkan Bermasalah, Erick Thohir Pilih Tunggu Audit BPK

Erick enggan berkomentar banyak sebelum terima hasil audit

Jakarta, IDN Times - Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) dikabarkan tengah mengalami kesulitan keuangan karena pengelolaan investasi yang bermasalah. Sebagian besar nilai dalam portofolio saham PT Asabri tercatat mengalami pertumbuhan negatif.

Menangapi hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum dapat berkomentar banyak. Menurutnya, pihaknya belum memegang audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"BPK keluarkan audit Jiwasraya. Kalau Asabri belum dapat audit BPK. Jangan nanti mikir-mikir apa. Saya belum siap bicara Asabri sebab saya belum tahu,” kata Erick Thohir di Jakarta, Jumat (10/1).

1. Erick Thohir belum mendapat laporan terakait Asabri

Asabri Dikabarkan Bermasalah, Erick Thohir Pilih Tunggu Audit BPKIDN Times / Auriga Agustina

Erick Thohir juga mengatakan pihaknya belum mendapat laporan terkait hal itu, sehingga ia enggan berkomentar apapun karena belum mengetahui laporan mengenai Asabri.

"Saya belum siap bicara soal Asabri karena belum tahu. Belum tahu, orang belum review," ungkapnya.

2. Asabri memiliki portofolio di 14 saham

Asabri Dikabarkan Bermasalah, Erick Thohir Pilih Tunggu Audit BPKIDN Times / Auriga Agustina

Mengutip Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Asabri punya portofolio di 14 saham dengan kepemilikan di atas 5 persen. Berikut rinciannya:

  • Islan Concepts Indonesia Tbk (ICON) sebanyak 5,02 persen.
  • Inti Agri Resources Tbl (IIKP) sebanyak 11,58 persen.
  • Indofarma Tbk (INAF) sebanyak 13,92 persen.
  • Hanson International Tbk (MYRX) sebanyak 5,40 persen.
  • Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) sebanyak 10,31 persen
  • Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) sebanyak 25,14 persen.
  • Pool Advista Finance Tbk (POLA) sebanyak 7,65 persen
  • Pool Advista Tbk (POOL) sebanyak 7,43 persen.
  • Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) sebanyak 20,13 persen.
  • Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) sebanyak 23,60 persen.
  • Hartadinata Tbk (HRTA) sebanyak 5,26 persen.
  • PP Properti Tbk (PPRO) sebanyak 5,33 persen.
  • Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) sebanyak 18,06 persen.
  • SMR Utama Tbk (SMRU) sebanyak 6,61 persen.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Kepercayaan Investor Turun karena Skandal Jiwasraya

3. Berikut sejumlah pergerakan harga saham portofolio Asabri

Asabri Dikabarkan Bermasalah, Erick Thohir Pilih Tunggu Audit BPKANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Berdasarkan data RTI harga saham Hartadinata Tbk (HRTA) secara year on year melemah 21,21 persen. PP Properti Tbk (PPRO) secara year on year melemah 50,00 persen.

Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) cenderung bergerak stagnan atau tidak pernah ada aktivitas transaksi secara year on year. SMR Utama Tbk (SMRU) secara year on year melamah 90,38 persen.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Erick Thohir Doyan Bongkar Pasang Bos BUMN

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya