Banyak Negara Mengalami Resesi, Pasar Saham Diprediksi Melesu

Investor juga menanti pertumbuhan Ekonomi RI

Jakarta, IDN Times - Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan bahwa pekan depan laju pasar saham akan dibayangi sentimen negatif. Utamanya dari faktor eksternal.

Hans mengatakan Ekonomi AS yang mengalami resesi dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II minus 32,9 persen membuat pelaku pasar khawatir, meski angka ini cukup baik dari ekspektasi pelaku pasar sebesar 34,7 persen.

"Memang ini negatif bagi pelaku pasar," katanya kepada IDN Times, Minggu (2/8/2020).

1. Pasar Eropa yang negatif juga turut mewarnai laju negatif IHSG

Banyak Negara Mengalami Resesi, Pasar Saham Diprediksi MelesuIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Hans mengatakan, selain itu perekonomian pasar Eropa yang menyusut 11,9 persen pada kuarta II tahun ini, membawa arus IHSG ke jurang negatif pada pekan depan.

"Eropa menunjukkan sentimen negatif, ini lebih jelek dari perkiraan pasar,'' tuturnya.

Perlu diketahui, setelah mengalami pertumbuhan yang minus pada kuartal I, Spanyol mencatat penurunan ekonomi paling dalam di kuartal II - 2020, yaitu minus 18,5 persen. Kemudian Prancis pada kuartal II mencatatkan penurunan Ekonomi sebesar 13 persen.

2. Naiknya harga emas menjadi cerminan investor masih khawatir akan kondisi resesi dan COVID-19

Banyak Negara Mengalami Resesi, Pasar Saham Diprediksi MelesuIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Hans menilai naiknya harga emas menjadi cerminan bahwa investor masih takut dengan adanya tekanan yang disebabkan resesi.

Perlu diketahui, pelaku pasar cenderung memilih berinvestasi di safe haven seperti emas jika kondisi perekonomian sedang tidak baik. Harga emas Antam pun sudah menyentuh level tertinggi sejak Selasa (27/7/2020 ) atau Rp1.022.000 per gram.

Lanjut dia investor juga masih mengkhawatirkan naiknya kasus COVID-19 yang berpotensi membuat pemerintah melakukan lockdown, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

3. Investor menanti pertumbuhan ekonomi yang dirilis dan kinerja keuangan perusahaan tercatat

Banyak Negara Mengalami Resesi, Pasar Saham Diprediksi MelesuIlustrasi Harga Saham Naik (Bullish) (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara dari dalam negeri sendiri, pelaku pasar masih menanti kinerja keuangan kuartal kedua masing-masing perusahaan yang akan dirilis pada bulan ini.

Lalu investor menanti pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada bulan ini, menurut dia pada kuartal kedua tahun ini, Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang negatif.

"Jika minus di atas lima persen ini akan negatif (untuk pelaku pasar) jika di bawah akan positif," katanya.

Dia memprediksi pekan depan IHSG akan berada di level Support 4914 dan Resistance di 5278.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, IHSG Kamis 30 Juli Bergerak Labil Nih

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya