BI Akan Genjot Sektor Manufaktur untuk Topang Pertumbuhan Ekonomi

Agar Indonesia terlepas dari middle income trap

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia berkomitmen akan terus mendorong industri manufaktur nasional guna menopang pertumbuhan ekonomi. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, menilai sektor manufaktur sangat strategis dalam mendorong ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi dan berkelanjutan.

Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat terlepas dari middle income trap dan kemudian bertransformasi menjadi negara maju berpendapatan tinggi.

"Pertumbuhan sektor manufaktur tidak hanya berperan sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi, namun juga memainkan peran penting untuk meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat." kata Dody di seminar 'Structural Transformation through Manufacturing Sector Development for High and Sustainable Economic Growth' di Jakarta, Senin (12/8).

Baca Juga: Nilai Ekspor Indonesia Melejit, Industri Manufaktur Jadi Andalan

1. BI gelar seminar internasional terkait manufaktur

BI Akan Genjot Sektor Manufaktur untuk Topang Pertumbuhan EkonomiIDN Times/ Istimewa

Seminar internasional terkait manufaktur, dengan tema Structural Transformation through Manufacturing Sector Development for High and Sustainable Economic Growth itu digelar, "untuk membahas strategi pengembangan manufaktur. Seperti permasalahan yang akan muncul. Dan juga mengusulkan kebijkan bersama dengan semua pihak terkait." 

Sejatinya, menurut Dody, seminar internasional ini merupakan rangkaian awal kegiatan Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) yang akan diselenggarakan pada awal September 2019.

2. Membahas strategi pengembangan industri manufaktur Indonesia

BI Akan Genjot Sektor Manufaktur untuk Topang Pertumbuhan EkonomiANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

Adapun tujuan dari kegiatan ini, kata dia, yakni untuk meningkatkan sinergi di antara pemangku kebijakan, pelaku sektor manufaktur, dan publik tentang penguatan peran sektor manufaktur untuk mendukung transformasi struktur ekonomi. 

Selain itu, seminar tersebut juga membahas peta jalan strategi pengembangan industri manufaktur Indonesia secara bertahap dan terintegrasi. Hal itu dilakukan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan, dengan mengacu pada praktik-praktik terbaik dari negara lain.

3. BI telah lakukan relaksasi kebijakan

BI Akan Genjot Sektor Manufaktur untuk Topang Pertumbuhan EkonomiIDN Times/Hana Adi Perdana

Kendati begitu Dody mengatakan, bukan hal mudah untuk mengembangkan industri manufaktur berlandaskan ekspor dan upaya peningkatan neraca transaksi berjalan. Maka dari itu, Bank Indonesia selaku bank sentral, telah mendorong kemajuan sektor manufaktur dari sisi kebijakan moneter yakni relaksasi kebijakan.

"Salah satu upaya yang telah dilakukan, menambah likuiditas melalui operasi moneter dan menurunkan biaya GWM (Giro Wajib Winimum, dan juga dari sisi suku bunga yang diturunkan. Jadi BI berikan kelonggaran kebijakan moneter kita," ucapnya.

Baca Juga: Menteri Airlangga Sebut Sektor Manufaktur Perlu Waktu untuk Tumbuh

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya