Bio Farma Mulai Produksi Test Kit RT-PCR, 18 Mei Siap Didistribusi

Ada 50.000 test kit setiap minggu

Jakarta, IDN Times - Induk BUMN Farmasi, PT Bio Farma, mulai memproduksi test kit berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction atau RT-PCR.

Berdasarkan dokumen yang diterima IDN Times melalui Kementerian BUMN, kapasitas produksi kit di Bio Farma sebesar 200.000 test kit per bulan atau sekitar 50.000 test kit perpekan.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, test ini akan dilaunching dan disalurkan ke seluruh rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia, pada pekan depan.

"Sedang proses produksi, tanggal 18 Mei akan dilaunching dan didistribusikan," katanya kepada IDN Times, Selasa (12/3).

1. Kapasitas berpotensi ditingkatkan

Bio Farma Mulai Produksi Test Kit RT-PCR, 18 Mei Siap DidistribusiLogo Biofarma (Website/biofarma.co.id/)

Baca Juga: Berapa Lama Sebuah Vaksin Dapat Ditemukan? Ini Penjelasan Bio Farma

Dalam dokumen tersebut disebutkan meski saat ini produksi test kit masih sebesar 200.000 per bulan, namun tidak menutup kemungkinan kapasitas tersebut akan diperbesar dengan menambah peralatan otomatis untuk melakukan proses produksinya.

Adapun saat ini di Bio Farma masih menggunakan operator secara manual dengan jumlah personel 15-18 orang.

2. Tingkat sensitivitas telah diuji

Bio Farma Mulai Produksi Test Kit RT-PCR, 18 Mei Siap DidistribusiIDN Times / Auriga Agustina

Disampaikan, kit yang diproduksi PT Bio Farma ini telah diuji pendahuluan untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitasnya. Uji pendahuluan ini dilakukan oleh Tim Nusantics dan akan diulang oleh tim PT Bio Farma.

Sensitivitas merupakan limit deteksi terendah (LoD/Limit of Detection) yang bisa dideteksi oleh suatu kit, biasanya satuannya untuk Kit RT PCR adalah Copies number, ini menunjukkan berapa copy gen virus yang bisa dideteksi oleh kit ini.

Berdasarkan wawancara khusus IDN Times bersama Bio Farma beberapa waktu lalu, pengembangan dan produksi test kit RT-PCR didukung oleh gerakan Indonesia Pasti Bisa yang diinisiasi East Ventures.

Pemerintah meminta Bio Farma memproduksi alat tersebut, hal itu tertuang dalam Beleid itu tertuang Surat Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nomor 72 Tahun 2020.

3. Kementerian BUMN akan mendorong industri lokal untuk menambah produk lokal

Bio Farma Mulai Produksi Test Kit RT-PCR, 18 Mei Siap DidistribusiIDN Times / Auriga Agustina

Sementara itu Staf Khusus Kementerian BIMN Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN terus mendorong agar industri farmasi lokal berkembang dan mulai menambah produk-produk lokalnya. Sehingga dengan adanya Reagent PCR dari Bio Farma tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lab-lab test corona di Indonesia.

"Selama ini kan kita impor dan ini sudah bisa kita produksi 50 ribu setiap minggunya atau 200 ribu sebulan. Ini sudah mulai dikerjakan oleh Bio Farma," ujarnya.

Baca Juga: [WANSUS] Dirut Bio Farma Bicara Bikin Vaksin Hingga Test Kit COVID-19

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya