BKPM Gagal Capai Target Investasi, Bahlil: Kuartal 2 Cobaan Terberat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi langsung sebesar Rp191,9 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 263.109 orang sepanjang kuartal II tahun 2020.
Realisasi ini turun 4,3 persen secara year on year dan turun 3,4 persen secara quartal on quartal. Capaian ini juga turun 8,9 persen dari kuartal pertama 2020, dan jauh dari target yang dipatok oleh BKPM sebelumnya.
"Capaian ini bukan hasil yang jadi rencana BKPM. Karena rencana BKPM lebih dari Rp200 triliun untuk kuartal dua," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melalui konferensi virtual, Rabu (22/7/2020).
1. Kuartal dua disebut periode terberat
Padahal, menurut Bahlil, pihaknya telah bekerja secara maksimal "Kami datangi satu persatu mereka, apa masalahnya sekarang di BKPM baik Deputi, Direktur uda kayak staf aja karena semua turun di lapangan, untuk memastikan teman- dalam realisasi investasi," ucapnya.
Namun, capaian tetap tidak sesuai target. Dia menyebut kuartal II ini sebagai periode yang terberat dalam era pandemik.
Baca Juga: BKPM Bentuk Tim Satgas Khusus Tangani Relokasi Investasi Tiongkok
2. Berikut realisasi PMDN dan PMDA
Adapun investasi dalam negeri (PMDN) pada kuartal II tahun 2020 tercatat sebesar Rp94,3 triliun. Dia memaparkan, investasi di Jawa masih dominan yakni sebanyak Rp100,6 triliun atau 52,4 persen. Investasi pada kuartal II masih didominasi oleh sektor listrik, gas dan air dan transportasi gudang dan telekomunikasi.
Sementara PMA tercatat Rp97,6 atau telah memenuhi 56,2 persen dari target realisasi PMA tahun ini sebesar Rp 348,1 triliun. Realisasi PMA kuartal dua turun 6,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
3. Bahlil enggan merevisi target realisasi investasi hingga akhir tahun
Meski realisasi investasi mengalami penurunan, Bahlil masih enggan merevisi target hingga akhir tahun ini. Sebab, sebelumnya, dia sudah merivisi target dari Rp886 triliun menjadi Rp817,2 triliun.
"Revisi ini gak perlu kami lakukan untuk sementara waktu, sekalipun berat memang, BKPM harus dikasih cobaan berat-berat aja," ujarnya.
Baca Juga: Mengenal BKPM, Lembaga yang Mengurusi Penanaman Modal Nasional