BKPM: Investasi Pertamina Terhambat Rp300 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, membeberkan bahwa dari Rp708 triliun komitmen investasi, nilai investasi yang tak kunjung kelar saat ini Rp577 triliun.
Kata Bahlil dari angka itu, nilai investasi PT Pertamina paling banyak terhambat yakni sebesar Rp300 triliun
"Sekarang persoalan Pertamina hampir Rp300 triliun. Ini sudah lama, Pak Presiden Jokowi komplain impor ini enak uangnya cepat," katanya di Jakarta, Jumat (27/12) malam.
1. Komitmen investasi Pertamina bisa tekan defisit migas
Padahal menurut Bahlil, bila komitmen investasi Pertamina dapat terealisasikan akan membantu defisit migas, sebab nilai tersebut dapat membantu Pertamina menekan impor migas.
"Stop impor, defisit gara-gara kontribusi salah satunya adalah impor migas," ucapnya.
Baca Juga: 5 Strategi Bahlil Mengejar Realisasi Investasi, Cari yang Berkualitas!
2. Ini beberapa perusahaan asing yang sudah berinvestasi dalam mega-proyek kilang minyak Pertamina
Editor’s picks
Menurut Bahlil ada beerapa perusahaan asing yang sudah berinvestasi dalam mega proyek kilang minyak Pertamina, seperti perusahaan pelat merah Taiwan, China Petroleum Corporation (CPC) dan Roseneft PJSC. Sementara ADNOC masih dalam pembahasan.
"Investai migas ADNOC insyaallah akan masuk," ucapnya.
3. BKPM akan bertemu investor di Abu Dhabi
Untuk mempercepat realisasi investasi Pertamina, BKPM akan berkunjung ke Abu Dhabi untuk melakukan pertemuan dengan investor dalam rangka menyelesaikan komitmen investasi ADNOC di Indonesia.
"Besok (Sabtu, hari ini) kami akan ke Abu dhabi selesaikan ADNOC," ujarnya.
4. BKPM telah menyelesaikan Rp127triliun komitmen investasi yang terhambat
Sebagai informasi dari komitmen investasi yang terhambat, sejauh ini BKPM telah menyelesaikan Rp127triliun.
Di antaranya berasal dari industri Phetro chemical, termasuk di dalamnya power plant di Jawa Barat, sampai industri otomatif seperti Hyundai.
Baca Juga: Warga Tuban Ditangkap Gara-gara Kilang, DPR Minta Pertamina Mediasi