BRI Berikan Restrukturisasi Kepada 2,6 Juta Debitur

Total baki debet restrukturisasi mencapai Rp160,5 triliun

Jakarta, IDN Times - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah melakukan restrukturisasi kepada 2,6 juta debitur yang terdampak COVID-19 sejak 16 Maret-31 Mei dengan total baki debet restrukturisasi sebesar Rp160,5 triliun.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan mayoritas restrukturisasi tersebut dilakukan kepada nasabah di segmen mikro yang terdiri dari 1,2 juta nasabah dengan nilai restrukturisasi mencapai Rp60,61 triliun.

"Sebanyak 9,6 juta ada di BRI (dari 20 juta UMKM yang membutuhkan restrukturisasi)," katanya dalam acara bertajuk perbankan di era new normal, Selasa (16/6).

1. Berikut segmen lainnya yang telah diberi restrukturisasi oleh BRI

BRI Berikan Restrukturisasi Kepada 2,6 Juta DebiturDirektur Utama Bank BRI, Sunarso (Tangkap Layar Zoom Meeting HIPMI dan Bank BRI)

Sunarso menjelaskan, setelah segmen mikro, selanjutnya BRI telah memberi restrukturisasi kepada 1,2 juta debitur di segmen Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan nilai Rp21,91 triliun, nasabah segmen ritel sebanyak 90.609 debitur dengan nilai Rp67,76 triliun.

Kemudian nasabah di segmen konsumer sebanyak 30.877 debitur dengan nilai restrukturisasi Rp8,42 triliun dan nasabah di segmen menengah korporasi sebanyak 69 debitur dengan nilai Rp1,8 triliun.

"Apa dampaknya bagi BRI? Karena angsuran nasabah dari UMKM ditunda, maka kita mengalami penundaan penerimaan cashflow, penundaan penerimaan likuiditas," katanya.

2. BRI optimistis tetap mencetak laba

BRI Berikan Restrukturisasi Kepada 2,6 Juta DebiturIlustrasi untung rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati demikian, dia meminta agar pemegang saham Bank BRI tak perlu khawatir dengan dampak restrukturisasi ini. Sebab, krisis seberat apapun, jika respons perbankan cukup strategis dan jelas, maka hal tersebut akan memberikan peluang setidaknya 50 persen untuk keluar dari krisis.

Sehingga dia masih optimistis bahwa tahun ini Bank BRI akan tetap membukukan laba atau keuntungan meskipun jumlahnya tidak besar dan akan menurun.

"Kalau tahun lalu kami meraup laba Rp34,4 triliun dan kami setor dividen Rp20,6 triliun tahun lalu. Maka tahun ini kalau kami bisa dapat laba separuh saja dari tahun lalu maka sudah bagus," ucapnya.

3. Penyaluran kredit BRI kuartal I naik 10,1 persen secara year on year

BRI Berikan Restrukturisasi Kepada 2,6 Juta DebiturIlustrasi kredit (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan data yang dia paparkan pada kuartal pertama tahun ini penyaluran kredit BRI masih naik 10,1 persen secara year on year atau Rp930,7 triliun. Angka ini di atas penyaluran kredit industri perbankan secara nasional yang naik 8,0 persen. Adapun aset Bank BRI meningkat 6,2 persen atau Rp1.359,0 triliun.

Baca Juga: Dirut BRI: Pemberdayaan UMKM Masih Terus Jadi Fokus BRI 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya