Bursa Saham Tertekan, Jasa Raharja Hati-Hati Tempatkan Investasi

Aset investasi Jasa Raharja saat ini berkisar Rp13 triliun

Jakarta, IDN Times - Kondisi pasar modal yang tengah tertekan akibat COVID-19 atau virus corona, membuat PT Jasa Raharja akan berhati-hati dalam menempatkan dana kelolaan investasi. 

Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo Slamet mengatakan, perseroan telah memenuhi ketentuan investasi yang sudah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

"Kemarin kita juga sudah diaudit investasi langsung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jasa Raharja termasuk yang tidak bermasalah,” katanya di Jakarta, Selasa (10/3).

 

1. Hasil investasi yang ada di Jasa Raharja untuk membiayai operasional

Bursa Saham Tertekan, Jasa Raharja Hati-Hati Tempatkan InvestasiIDN Times / Auriga Agustina

Dia menuturkan hasil investasi yang ada di Jasa Raharja dapat membiayai operasional, sehingga pihaknya tak perlu menggunakan dana dari iuran masyarakat untuk membiayai operasional.

"Jadi dana yang kita kumpulkan dari masyarakat yakni iuaan wajib dan sumbangan wajib tidak digunakan untuk biaya operasional," ucapnya.

Berdasarkan data saat ini, aset investasi yang dimiliki oleh perseroan berkisar senilai Rp13 triliun.

2. Perseroan akan melakukan rebalancing portofolio

Bursa Saham Tertekan, Jasa Raharja Hati-Hati Tempatkan InvestasiIDN Times / Auriga Agustina

Sementara itu Corporate Sekertaris Perseoran Harwan Muldidarmawan mengatakan, dari total investasi tersebut sekitar 8 persen digunakan untuk penyertaan langsung, hal itu sesuai dengan aturan OJK penyertaan langsung tidak boleh dari 10 persen.

“Strategi investasi kita harus sensitif dan harus mengikuti perubahan dari pasar modal. Kalau sekarang mungkin kita lebih cocok mengalokasikan ke surat utang negara. Nanti kita akan realokasi, kita juga melihat batasan, kita tidak mungkin melebihi batasan yang ditentukan OJK,” ujarnya.

Selanjutnya perseroan juga akan melakukan rebalancing portofolio guna mengoptimalkan hasil investasi.

Adapun saat ini, mayoritas investasi Jasa Raharja ditempatkan di surat utang negara, kemudian reksadana dan saham. Namun saham tidak banyak lantaran kondisi pasar yang tengah fluktuatif. Selanjutnya ada deposito dan penyertaan langsung.

3. Jasa Raharja menargetkan dapat meraup laba bersih senilai Rp1,62 triliun

Bursa Saham Tertekan, Jasa Raharja Hati-Hati Tempatkan InvestasiIDN Times / Auriga Agustina

Sebagai informasi, Jasa Raharja menargetkan dapat meraup laba bersih senilai Rp1,62 triliun sepanjang 2020. Nilai itu tumbuh 4,52 persen secara year on year dibandingkan raihan laba bersih di 2019 senilai Rp1,55 triliun.

Guna menopang laba itu, persero akan meningkatkan pendapatan. Dalam rencana bisnis, Budi menargetkan bisa mencatatkan pendapatan senilai Rp6,73 triliun. Nilai itu tumbuh 5,82 persen secara tahunan dibandingkan 2019 senilai Rp6,36 triliun.

Baca Juga: Era Industri 4.0, Jasa Raharja Digitalisasi Pengelolaan Human Capital

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya