Cegah COVID-19, MRT Minta Penumpang Tidak Berbicara di Dalam Rangkaian

Baik percakapan secara langsung maupun via telepon

Jakarta, IDN Times - PT Moda Raya Transportasi Jakarta atau MRT Jakarta mengimbau kepada penumpang, untuk tidak melakukan percakapan dalam rangkaian kereta. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 atau virus corona.

"Seperti yang diketahui bahwa COVID-19 umumnya dapat ditularkan melalui tetesan droplet yang dihasilkan, ketika orang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara," tulis manajemen PT MRT Jakarta dalam akun Instagram resminya, Senin (1/6).

1. Pihak MRT minta penumpang mengenakan masker

Cegah COVID-19, MRT Minta Penumpang Tidak Berbicara di Dalam RangkaianJakarta berstatus PSBB. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Para pengguna kereta bukan hanya tidak boleh melakukan percakapan secara langsung, namun juga dilarang melakukan percakapan via telepon. Pihak MRT juga mewajibkan calon penumpang mengenakan masker ketika akan masuk ke rangkaian kereta.

"Hal tersebut dilakuan untuk memberikan kenyamanan dan menjaga hygiene bagi seluruh penumpang MRT Jakarta," tulis keterangan tersebut.

Baca Juga: Penumpang Angkutan Umum Anjlok Drastis, Paling Parah MRT Sampai 94,11%

2. Pihak MRT mengimbau masyarakat kembali menggunakan transportasi publik dengan nyaman

Cegah COVID-19, MRT Minta Penumpang Tidak Berbicara di Dalam RangkaianMRT Jakarta (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sementara, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah konsep dalam menghadapi new normal. Konsep itu akan dikampanyekan dengan nama #JakartaBangkit, dengan mendorong penerapan budaya Bersih, Aman, Nyaman, Green, Kolaborasi, Inovasi dan Tata Kelola yang Baik.

"PT MRT Jakarta memperkenalkan satu sistem protokol yang kita sebut Bangkit. Protokol-protokol itu akan kita terapkan. Bersih maksudnya soal hygiene. Di transportasi publik, misalnya, kereta yang dibersihkan tiga kali sehari, lalu menyiapkan penyanitasi tangan di setiap stasiun," kata William seperti yang dilansir  dari website resmi PT MRT.

Dia menjelaskan, aman maksudnya menyiapkan tes temperature tubuh serta edukasi tanpa henti di stasiun dan kereta. Nyaman merupakan hal paling penting karena memastikan pembatasan sosial (social distancing).

"Green, maksudnya adalah walaupun sekarang orang menghindari transportasi publik, kita tetap ingin mendorong masyarakat untuk kembali ke transportasi publik agar mengurangi jejak karbon (carbon foot print)," ujar William.

3. Selama berlaku new normal, MRT Jakarta hanya akan diisi 60 penumpang

Cegah COVID-19, MRT Minta Penumpang Tidak Berbicara di Dalam RangkaianPenumpang di MRT Jakarta. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Selanjutnya, setiap kereta akan diisi maksimal 60 penumpang. Pihaknya juga akan memberikan penanda di dalam kereta, bagaimana melakukan antrean.

"Kita akan siapkan marka di stasiun dan di dalam kereta bagaimana melakukan antrean," ujar dia.

PT MRT Jakarta juga menyiapkan sejumlah langkah agar tidak terjadinya penumpukan penumpang. Terutama pada saat jam sibuk atau jam kerja.

"Kita kenalkan dan mendorong waktu kerja yang fleksibel (flexible working hours), sehingga penumpukan penumpang tidak terjadi di jam sibuk biasanya, yaitu pukul 7-9 atau 17.00-19.00. Dengan melebarkan sibuk tersebut, tidak terjadi penumpukan dan kepadatan penumpang," ujar William.

Baca Juga: Tinjau Stasiun MRT, Jokowi Ingin Masyarakat Taati Protokol Kesehatan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya