Dikabarkan Bakal Merger, Begini Tanggapan Gojek dan Grab 

Jika benar, akan menjadi raksasa teknologi di Asia Tenggara

Jakarta, IDN Times - Gojek dan Grab dikabarkan akan segera melakukan aksi merger atau penggabungan dalam waktu dekat. Bloomberg menulis kedua perusahaan ini tengah menyelesaikan detail akhir untuk proses penggabungan tersebut.

"Detail akhir sedang dikerjakan di antara para pemimpin paling senior di setiap perusahaan dengan partisipasi Masayoshi Son dari SoftBank Group Corp, investor utama Grab, kata salah satu orang tersebut," kata sumber yang tak ingin disebutkan namanya, mengutip Bloomberg, Kamis (3/9/2020).

Lantas apa tanggapan dari Gojek dan Grab?

1. Gojek mengaku bisnisnya semakin kuat di tengah pandemik

Dikabarkan Bakal Merger, Begini Tanggapan Gojek dan Grab Ilustrasi Logo Gojek (Website/gojek.com)

Menanggapi kabar tersebut, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan pihaknya enggan menanggapi rumor yang beredar di pasar. Yang jelas, kata dia, fundamental bisnis Gojek justru semakin kuat di tengah pandemik COVID-19.

"Beberapa layanan kami bahkan telah mencatatkan kontribusi margin positif. Kami terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami diseluruh tempat kami beroperasi," katanya kepada IDN Times, Kamis (3/12/2020).

2. Grab enggan menanggapi kabar itu

Dikabarkan Bakal Merger, Begini Tanggapan Gojek dan Grab Ilustrasi logo grab (Dok. ANTARA News)

IDN Times juga mencoba mengkonfirmasi kabar rencana aksi merger ini ke pihak Grab. Senada dengan Gojek, perusahaan yang bermarkas di Singapura itu tidak mau memberikan komentarnya.

"Kami tidak dapat menanggapi rumor yang beredar di pasar," tulis pernyataan resmi Grab Indonesia kepada IDN Times.

3. Jika jadi merger, mereka menjadi raksasa teknologi di Asia Tenggara

Dikabarkan Bakal Merger, Begini Tanggapan Gojek dan Grab ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bloomberg menulis, kesepakatan merger kedua perusahaan itu bertujuan untuk menjadi perusahaan publik dan raksasa teknologi Asia Tenggara.

"Masyarakat kini melihat bahwa pasar publik adalah alternatif yang layak bagi perusahaan internet di Asia Tenggara," kata Kepala Strategi Investasi di Temasek Holdings Pte Rohit Sipahimalani.

Salah satu pendiri Grab Anthony Tan dikabarkan akan menjadi CEO. Lalu eksekutif Gojek disebut akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia dengan merek Gojek. "Namun, dua merek itu dapat dijalankan secara terpisah untuk jangka waktu yang lama."

Baca Juga: Gojek dan Grab Dikabarkan Selangkah Lagi Bakal Merger

Topik:

  • Anata Siregar
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya