Disorot Presiden, Kementan Buka Penyebab Harga Gula dan Bawang Tinggi

Banyak pemain baru di sektor pangan 

Jakarta, IDN Times - Mahalnya harga gula dan bawang merah di masa pandemik menjadi sorotan, bahkan hal ini juga telah menjadi perhatian Presiden Jokowi "Jokowi" Widodo.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, mahalnya beberapa komoditas pangan seperti gula dan bawang merah disebabkan oleh soal distribusi antar provinsi yang tak lancar.

"Oleh karena itu dilaporkan kepada Pak Ketua (BPKN) kita sedang berusaha untuk itu (mengatasi soal distribusi)," katanya saat webinar Ketahanan Pangan Selama dan Pasca COVID-19, Kamis (14/5).

Diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) bawang merah berada di level Rp32 ribu per kg, tetapi harga rata-rata nasional bawang merah kurang lebih Rp 51 ribu per kg. Sementara HET untuk gula pasir Rp12.500, tetapi dibanderol Rp17.000 - Rp17.500 di pasaran.

1. Banyaknya pemain baru di sektor pangan mengakibatkan harga tak stabil

Disorot Presiden, Kementan Buka Penyebab Harga Gula dan Bawang TinggiIDN Times/Debbie Sutrisno

Agung mengatakan, saat ini tantangan dalam menjaga kestabilan pangan di dalam negeri yakni bagaimana menjaga  kestabilan harga pangan. Sayangnya, harga beberapa komoditas saat ini masih belum terpola.

"Tidak berpola ini karena banyak yang ingin bermain di sini karena kecenderungan konsumsi yang meningkat dan kecenderungan distribusi yang harus kencang yang ini memang banyak pemain-pemain baru yang saya lihat. Pemain baru ini yang membuat harga tak berpola," jelasnya.

Baca Juga: Mantan Wamendag Ingatkan Pemerintah PSBB Picu Krisis Pangan

2. Presiden diklaim fokus menjaga kestabilan harga

Disorot Presiden, Kementan Buka Penyebab Harga Gula dan Bawang TinggiANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sementara itu Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Arif Budimanta menyebut, Presiden tengah fokus menjaga stabilitas harga komoditas.

Sehingga tingginya harga komoditas di atas HET membuat Presiden geram, hal ini membuat dia dan jajarannya terus melakukan rapat terbatas untuk membahas bahan pokok.

Tingginya harga bawang merah, selama ini diklaim karena kurangnya pasokan dari dalam negeri. Arif pun mempertanyakan, apa sebenarnya yang menyebabkan kurangnya pasokan bawang.

"Posisi policy dari Kemendag sendiri misalnya bawang merah, apakah persoalan bawang merah karena stok gak ada, apa memang karena kita ekspor atau ada missing kalkulasi," ujarnya.

3. Staf Presiden heran harga gula masih tinggi padahal selama ini impor sudah diizinkan

Disorot Presiden, Kementan Buka Penyebab Harga Gula dan Bawang TinggiIlustrasi gula pasir di pasar. IDN Times/Shemi

Dia mengatakan permasalahan tingginya harga komoditas gula tidak pernah terselesaikan, padahal selama ini Presiden sudah merestui kementerian terkait untuk mengimpor gula.

"Gula ini karena solusinya selalu impor, impor diambil keputusan silakan tapi harganya juga gak turun," ujarnya.

Arief mengatakan dengan begitu artinya HET yang diatur di Permendag selama ini sia-sia.

Baca Juga: Senada dengan Jokowi, Pengusaha Ritel Endus Ada Permainan Harga Gula

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya