Dividen BUMN Tak Capai Target, Erick Thohir: Malu Juga Kadang-kadang

90 persen perusahaan BUMN terimbas, sehingga sulit mencapai

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir memperkirakan setoran dividen perusahaan BUMN ke negara akan turun pada 2021.

Hal itu tidak lain disebabkan oleh pandemik COVID-19 yang menyebabkan perusahaan BUMN terpukul.

"Ini malu juga kadang-kadang, saya diajarkan almarhum orang tua saya harus kerja keras. Waktu itu sudah janji ke Menteri Keuangan, segala reformasi maka ada efisiensi, akan terjadi pembesaran dividen," katanya saat dalam acara yang disiarkan oleh Rakyat Merdeka, Kamis (18/6).

1. Padahal ditargetkan akan terjadi peningkatan dividen 50 persen

Dividen BUMN Tak Capai Target, Erick Thohir: Malu Juga Kadang-kadangMenteri BUMN Erick Thohir (IDN Times/Shemi)

Padahal Erick menargetkan pada tahun depan akan terjadi peningkatan dividen 50 persen, hingga lima tahun ke depan. Sayangnya pandemik COVID-19 menyebabkan 90 persen perusahaan BUMN terimbas, sehingga sulit mencapai target itu.

"Hanya 10 persen yang tidak terdampak,'' ucapnya.

Baca Juga: Ekonomi Diprediksi Baru Pulih 2022, Erick Thohir: Mudah-mudahan Salah

2. Setoran dividen tahun depan hanya seperempat

Dividen BUMN Tak Capai Target, Erick Thohir: Malu Juga Kadang-kadangIDN Times / Auriga Agustina

Bahkan karena kondisi itu, kata Erick, tahun depan setoran dividen perusahaan BUMN ke pemerintah hanya seperempat.

"Untung dividen masih bisa seperempat," ujar dia.

Adapun 10 persen perusahaan BUMN yang dinilainya tidak terdampak COVID-19 di antaranya yang bergerak di sektor komunikasi, SDM, kesehatan dan makanan.

3. Erick Thohir berencana untuk meniadakan alokasi APBN

Dividen BUMN Tak Capai Target, Erick Thohir: Malu Juga Kadang-kadangIDN Times/Arief Rahmat

Sebelumnya Erick Thohir berencana meniadakan alokasi APBN untuk perusahaan pelat merah.

Jika disetujui oleh Kementerian Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat, Kementerian BUMN meminta agar perusahaan diberikan hak dividen satu persen dari total seluruh laba bersih perseroan.  

“Dengan begitu semua BUMN akan memastikan BUMN untuk dividen. Jadi tidak memikirkan uang cepat. Uang cepat itu apa? Kalau jabatan di sini harganya segini, karena kecemburuan," ujarnya.

Baca Juga: Banyak Anak hingga Cicit BUMN Dibentuk Tanpa Restu Menteri 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya