Ekspor Ikan Indonesia Masih Kalah dari Vietnam

Indonesia masih lemah di sisi pengolahan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda mengungkapkan, ekspor perikanan Indonesia masih kalah dengan Vietnam.

Ia menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan ekspor perikanan pada 2020 sebesar US$ 5,9 miliar, padahal tahun lalu nilai ekspor Vietnam sudah mencapai US$8,9 miliar dan tahun ini diproyeksikan akan lebih meningkat.

"Vietnam tahun lalu US$ 8,9 miliar, tahun ini mungkin US$ 10 miliar, tahun depan belasan," kata Risyanto saat ditemui di Gedung BUMN, Senin (16/9).

Baca Juga: KKP Catatkan Produksi Tuna, Tongkol, dan Cakalang Alami Peningkatan

1. Vietnam membeli produk perikanan dari Indonesia

Ekspor Ikan Indonesia Masih Kalah dari VietnamIDN Times / Auriga Agustina

Ia menambahkan, besarnya ekspor produk perikanan Vietnam dikarenakan hasil reekspor negara tersebut. Vietnam membeli produk perikanan dari Indonesia, begitu juga Thailand dan negara lain di Asia Tenggara untuk kemudian diolah dan diekspor ke Amerika Serikat dan Eropa.

“Sementara penetrasi kita ke AS dan Eropa itu masih kurang karena handling processing kita masih kurang,” ucapnya.

2. Harus lolos badan makanan Amerika Serikat dan Eropa

Ekspor Ikan Indonesia Masih Kalah dari VietnamIDN Times/Sunariyah

Dia melanjutkan, agar produk perikanan Indonesia dapat diekspor ke Eropa atau AS, produk perikanan Indonesia harus lolos standar badan makanan AS, FDA, dan BRC untuk Eropa. Tetapi, setiap produk harus memenuhi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) tipe A.

Menurutnya, HACCP tipe A masih sulit di dapat, selain itu untuk konsistensi menjaga proses pengolahan sesuai standar tersebut cukup sulit dipenuhi.

"Kita masih lemah di pengolahan. Vietnam kuat di situ. Makanya mereka dipercaya suplai pasar AS dan Eropa,” ucapnya.

3. Pemerintah akan perbaiki pengolahan hasil perikanan

Ekspor Ikan Indonesia Masih Kalah dari VietnamIDN Times/Sunariyah

Di saat bersamaan, Asisten Deputi Usaha Industri Agro dan Farmasi I Kementerian BUMN Imam Paryanto mengatakan, lemahnya sisi pengolahan akan diperbaiki pemerintah agar BUMN perikanan bisa bersinergi.

"Strateginya adalah bagaimana agar kita mengolahnya juga harus certified  kemudian pengolahannya juga ditambah,” ucap Imam.

Baca Juga: Nelayan Terkena Dampak, Kementerian KKP Sesalkan Tumpahan Minyak di Balikpapan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya