Erick Thohir Menanggapi Surat SBY soal Jiwasraya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengungkapkan bahwa Eick Thohir akan dijatuhkan lewat panitia khusus (pansus) Jiwasraya yang dibentuk DPR.
"Jabatan itu sesuatu yang bisa setiap saat. Yang penting kita sebagai manusia tidak mengubah jati diri kita, karakter kita. Kalau jabatan itu bisa anytime," katanya setelah mengisi kuliah umum di Metro TV, Jakarta, Selasa (28/1).
1. SBY mendengar pembentukan pansus Jiwasraya untuk menjatuhkan beberapa tokoh termasuk Sri Mulyani
SBY mengaku heran lantaran ia mendengar bahwa DPR membentuk pansus Jiwasraya untuk menjatuhkan sejumlah tokoh antara lain eks Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Menteri yang sekarang Erick Thohir harus diganti. Menteri Keuangan Sri Mulyani harus bertanggung jawab. Presiden Jokowi juga harus dikaitkan. Mendengar berita seperti ini, meskipun belum tentu benar dan akurat, saya harus punya sikap," tulis SBY dalam status facebooknya, seperti yang dikutip oleh IDN Times.
2. SBY mengaku mengenal sosok Erick Thohir dan tokoh lainnya
Editor’s picks
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Kepercayaan Investor Turun karena Skandal Jiwasraya
Dalam cuitan tersebut SBY juga mengungkapkan bahwa dirinya mengenal betul sosok Erick Thohir, Eks Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Jokowi.
"Secara pribadi saya mengenal Ibu Sri Mulyani, Ibu Rini dan Pak Erick sebagai sosok yang kompeten dan mau bekerja keras. Kalau tingkat presiden, sangat mungkin Pak Jokowi juga tidak mengetahui jika ada penyimpangan besar di tubuh Jiwasraya itu. Prinsipnya, jangan memvonis siapapun sebagai bersalah, sebelum secara hukum memang terbukti bersalah," ujarnya.
3. Pansus Jiwasraya telah diubah menjadi panja
Sebelumnya DPR berencana membentuk pansus Jiwasraya, namun batal lantaran diubah menjadi panitia kerja atau panja yang telah diresmikan oleh komisi XI DPR pada 21 Januari lalu.
Kementerian BUMN sempat menyatakan khawatir rencana pembentukan Pansus oleh DPR bisa membuat investor menahan diri untuk membeli anak usaha Jiwasraya, yaitu Jiwasraya Putra.
Baca Juga: Ada Kasus Jiwasraya, Faisal Basri Tagih Program Penjamin dari Kemenkeu