Erick Thohir: Pengembangan Kawasan Industri Brebes Dipindah ke Batang 

Kenapa ya harus dipindah?

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah akan memindahkan pengembangan kawasan industri di Brebes, Jawa Tengah karena masalah pembebasan lahan yang belum selesai. Kawasan industri Brebes akan dipindahkan ke Batang.

1. Pembebasan lahan di Brebes dianggap tidak mudah

Erick Thohir: Pengembangan Kawasan Industri Brebes Dipindah ke Batang Menteri BUMN Erick Thohir kunjungan kerja ke Bandara Soekarno-Hatta. Dia meninjau dan melihat fasilitas dan perlengkapan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Bandara Soetta (IDN Times/Candra Irawan)

Erick mengatakan untuk pengembangan industri di Brebes masih membutuhkan pembebasan lahan yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga mau tidak mau pemerintah harus memindahkan proyek itu. Apalagi, investor yang berasal dari Jepang dan Amerika Serikat akan melakukan investasinya di dalam negeri enam bulan lagi.

“Gak mungkin bebaskan lahan dulu, bangun infrastruktur dulu, baru dua tahun jadi,  itu sudah telat, Ini switch makanya kita harus lebih agresif," ujarnya.

Baca Juga: Bongkar BUMN Lagi, Erick Thohir Copot Direksi dan Komisaris Bukit Asam

2. Akan menggunakan lahan PTPN

Erick Thohir: Pengembangan Kawasan Industri Brebes Dipindah ke Batang Menteri BUMN Erick Thohir Raker dengan Komisi VI (Tangkap Layar TV Parlemen DPR Komisi VI)

Rencananya, pengembangan industri di Batang akan menggunakan lahan milik PT Perkebunan Nusantara atau PTPN luasnya 4 ribu hektare (ha). Sudah ada 300 meter berupa rel kereta api dan pelabuhan peninggalan Belanda akan dikonversi menjadi lahan industri.

"Semua akan dikonversikan jadi lahan industri investasi percepatan pemindahan partner dari Jepang dan Amerika Serikat," ucapnya.

3. Telah berkoordinasi dengan BKPM

Erick Thohir: Pengembangan Kawasan Industri Brebes Dipindah ke Batang Ilustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Lebih lanjut, kata Erick, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk menangkap peluang tersebut. Erick mengatakan meski pemerintah berpatner dengan asing, namun dia mengklaim tidak akan mengabaikan pengusaha lokal.

"Seperti proyek stratagis besar di BUMN kita minta partner asing yang bermita dengan kita, kita minta yang di bawah harus jadi domain pengusaha lokal. Kayak pertanyaan bagaimana BUMN bisa menarik investasi dari Luar Negeri,” ujarnya. 

Baca Juga: BUMN Ini Tawarkan Jasa Audit Agar Industri Bisa Hidup di New Normal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya