Gara-gara Virus Corona, BI Prediksi Ekonomi RI Baru Pulih di 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia memprediksi, prospek pertumbuhan ekonomi karena pandemi COVID-19 atau virus corona (COVID-19) akan tertahan pada tahun ini. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan, ekonomi dalam negeri baru akan membaik tahun depan.
"Kami memprakirakan perekonomian Indonesia kembali meningkat pada 2021 dan menguat dalam jangka menengah. Prospek tersebut ditopang oleh tiga elemen penting yakni sinergi, transformasi, dan inovasi.” katanya melalui buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2019 yang diluncurkan hari ini, Senin (30/3).
1. BI akan memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait
Baca Juga: Sandiaga: Butuh Rp200 T untuk Memulihkan Ekonomi Akibat Virus Corona
Dia mengatakan, Bank Indonesia bersama pemerintah dan otoritas terkait berkomitmen akan terus memperkuat sinergi kebijakan untuk memonitor dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
“Sinergi kebijakan kembali menjadi kunci untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, termasuk memitigasi risiko dampak merebaknya COVIDd-19 terhadap perekonomian jangka pendek," ujarnya.
2 . BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di 2020 di bawah 5 persen
Editor’s picks
Sebelumnya, Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 hanya mencapai 4,2 persen - 4,6 persen di 2020. Angka ini terkoreksi cukup dalam dibanding proyeksi sebelumnya yang bisa tumbuh 5 - 5,4 persen.
"Bank Indonesia mengapresiasi langkah stimulus fiskal pemerintah dalam meminimalkan dampak COVID-19, yang bersamaan dengan rencana penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah serentak diprakirakan dapat menopang prospek pertumbuhan ekonomi. BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dari 5,0-5,4 persen menjadi 4,2-4,6 persen," ujarnya dalam video conference, Kamis (19/3).
3. Sri Mulyani sebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa jatuh ke nol persen
Perlu diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mengalami stagnansi. Namun, proyeksi bisa berubah apabila wabah virus corona terjadi secara berkepanjangan.
Dalam bayang-bayang virus corona, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa saja jatuh hingga 0 persen. Potensi itu bisa semakin kuat apabila pemerintah menutup akses keluar-masuk (lockdown).
"Apabila masalahnya menjadi lebih berat, wabah COVID-19 bisa lebih dari 6 bulan, dan juga perdagangan internasional di bawah 30 persen, sampai dengan penerbangan shock 75 persen, maka skenario bisa jadi lebih dalam. Pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 2,5 persen bahkan sampai ke 0 persen," ujarnya dalam video conference di Jakarta, Jumat (20/3).
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Skenario Terburuk Ekonomi RI Akibat Virus Corona