Garuda Indonesia Buka 11 Rute Domestik Baru, Penasaran ke Mana Aja?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia Tbk membuka 11 rute penerbangan baru untuk domestik. Hal itu diketahui melalui status Instagram resmi Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Saat dikonfirmasi, Irfan mengatakan bahwa rute tersebut saat ini sudah efektif.
"Jadi rute baru tersebut untuk memenuhi kebutuhan penumpang," kata Irfan kepada IDN Times, Minggu (23/8/2020).
1. Berikut rute domestik baru Garuda Indonesia
Adapun rute baru tersebut:
- Bandung, Bandara Husein Sastranegara - Denpasar (PP),
- Bandung Bandara Husein Sastranegara - Medan (PP)
- Balikpapan - Berau (PP)
- Balikpapan - Makassar (PP)
- Balikpapan - Yogyakarta (PP)
- Balikpapan - Banjarmasin (PP)
- Makassar - Berau (PP)
- Makassar - Manado (PP)
- Banjarmasin - Yogyakarta (PP)
- Surabaya - Lombok (PP)
- Yogyakarta - Palembang (PP)
Baca Juga: [WANSUS] Bos Garuda Indonesia: Pandemik Memukul Finansial Maskapai
2. Cek harga rute baru Garuda Indonesia di sini
Editor’s picks
Mengutip laman resmi perseroan, rute penerbangan Bandung Husein Sastranegara - Denpasar pada 30 Agustus dan 2 September dibanderol dengan harga Rp837.200, harga tersebut merupakan harga normal.
Kemudian Surabaya - Lombok, keberangkatan 30 Agustus dibanderol dengan harga Rp733 ribu, harga tersebut merupakan harga normal.
3. Garuda Indonesia berencana membuka rute internasional baru
Sebelumnya diberitakan, Garuda Indonesia dikabarkan akan membuka rute internasional baru langsung ke Denpasar Bali, khususnya dari wilayah Eropa.
Menurutnya rencana itu dilakukan agar para turis yang berlibur bisa menghabiskan waktu lebih lama di Bali.
"Negara tersebut kalau libur ke Bali lama. Mereka spending-nya banyak, makanya kita harus fokus bawa mereka, jadi mereka langsung ke Bali gak usah ke Jakarta dulu. Dari Eropa, Prancis misalnya," ujarnya saat wawancara khusus bersama IDN Times.
Dia mengatakan, rencana tersebut hingga kini masih dikaji oleh pihaknya.
Baca Juga: Profil Garuda Indonesia, Maskapai Negara yang Dinamai oleh Soekarno