Garuda Indonesia Resmi Terbitkan Obligasi Wajib Konversi Rp8,5 Triliun

Ditahap awal diterbitkan Rp1 triliun

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia Tbk atau GIAA resmi mendapatkan pencairan dana dari penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) atau mandatory convertible bond (MCB) sebesar Rp1 triliun. Adapun nilai total penerbitan total instrumen ini hingga 2027, adalah senilai Rp8,5 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan implementasi pencairan dana OWK ini akan dilakukan perseroan sesuai dengan kesepakatan stakeholder. Saat ini, lanjutnya, Garuda Indonesia mendapatkan pencairan pertama senilai Rp1 triliun dengan tenor tiga tahun.

"Penarikan lanjutannya akan mengkuti prinsip kehati-hatian dan menjunjung tinggi kepatuhan good corporate governance (GCG)," kata Irfan dalam konferensi pers virtual Garuda Indonesia, Senin (28/12/2020).

1. Kesepakatan bersama SMI, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN

Garuda Indonesia Resmi Terbitkan Obligasi Wajib Konversi Rp8,5 TriliunIrfan Setiaputra/IDN Times/facebook @Irfan Setiaputra

Irfan menjelaskan penerbitan pertama senilai Rp1 triliun tersebut merupakan kesepakatan bersama antara PT Sarana Multigriya Infrastruktur (SMI), Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN.

Di samping itu, lanjut Irfan, OWK ini juga akan digunakan untuk kebutuhan bisnis Garuda Indonesia secara tepat guna. Dia mengatakan OWK ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

"Kami optmistis dengan pencairan OWK ini, dapat meningkatkan fokus akselerasi kinerja perusahaan secara konsisten. Dana ini kami sesuaikan dengan kebutuhan perseroan," tuturnya.

Baca Juga: Fakta-fakta Garuda Indonesia Dihajar Pandemik hingga PHK 700 Karyawan

2. Garuda klaim melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki fundamental perseroan

Garuda Indonesia Resmi Terbitkan Obligasi Wajib Konversi Rp8,5 TriliunLivery masker pesawat Garuda Indonesia (Dok.Garuda Indonesia)

Selama ini, lanjutnya, Garuda telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kinerja fundamental perseroan. Seperti melalukan renegosiasi biaya sewa pesawat, relaksasi finansial, efisiensi produksi, hingga restrukturisasi jaringan penerbangan.

"Dengan diterbitkannya OWK ini, kami optimistis kinerja perseroan akan semakin membaik dan dinamis dalam menjawab tantangan industri penerbangan di masa yang akan datang," ujar Irfan.

3. Penerbitan OWK diharapkan dapat membuat Garuda bersaing di kancah nasional

Garuda Indonesia Resmi Terbitkan Obligasi Wajib Konversi Rp8,5 TriliunJubir Kementerian BUMN Arya Sinulingga sedang memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Menanggapi realisasi penerbitan OWK tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, penerbitan OWK ini sebagai momentum untuk terus memperkuat kiprah Garuda dalam memaksimalkan jaringan transportasi udara di Indonesia. Hal ini sekaligus mendorong peningkatan perekonomian nasional, serta mendukung Garuda Indonesia semakin agile dalam menciptakan peluang-peluang baru dan bersaing di kancah global.

“Garuda Indonesia sebagai national flag carrier, memiliki peranan terhadap perekonomian bangsa. Tidak hanya karena peran Garuda Indonesia sebagai penyedia jasa transportasi udara, berbagai potensi keunggulan ekonomi Indonesia sebagai Negara kepulauan, namun juga sebagai pilar ekosistem pariwisata nasional," kata Arya.

"Untuk itu, dukungan PEN ini diharapkan dapat semakin meningkatan daya saing Garuda Indonesia dalam menunjang akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," sambungnya.

Baca Juga: Garuda Batal Terbang ke Arab Saudi, Penumpang Bisa Reschdule Gratis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya