Gubernur BI: Rupiah Menguat karena Pelaku Pasar Optimistis terhadap BI

Penguatan rupiah diklaim bukan karena intervensi

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo semakin optimistis bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menguat ke Rp15.000 pada akhir tahun. Alasannya karena rupiah bergerak stabil saat ini.

"Alhamdulillah rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat, hari ini diperdagangkan secara aktif di pasar bergerak di Rp15.480 sampai Rp15.515, kemudian berkembang," katanya Jumat (17/4).

Dia mengatakan pergerakan rupiah yang menguat dan stabil saat ini menunjukkan sikap confidence pasar yang mulai pulih.

1. Berikut alasan pelaku pasar diklaim confidence terhadap BI

Gubernur BI: Rupiah Menguat karena Pelaku Pasar Optimistis terhadap BIilustrasi rupiah. IDN Times/Ita Malau

Perry mengatakan ada beberapa faktor yang membuat pelaku pasar kembali confidence, di antaranya karena Bank Indonesia selalu berada di pasar untuk menempuh berbagai langkah melakukan stabilisasi rupiah.

"Dalam hal tekanan-tekanan nilai tukar yang terjadi di pasar, itu kami tunjukkan di Maret. Setelah berangsur dengan pasar yang berkembang secara baik, kebutuhan Bank Indonesia melakukan intervensi jauh berkurang," tambahnya.

Baca Juga: Gubernur BI Pede Pekan Depan Cadangan Devisa Bertambah Jadi US$125 M

2. Pengurangan intervensi tercermin dari peningkatan devisa

Gubernur BI: Rupiah Menguat karena Pelaku Pasar Optimistis terhadap BIIlustrasi rupiah (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dia memastikan nilai tukar rupiah yang menguat pada April ini bukan kerena intervensi melainkan karena mekanisme pasar. Pengurangan intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia tercermin dari peningkatan cadangan devisa.

Perry mengatakan devisa negara mengalami peningkatan dan berada di US$120 miliar, "karena kebutuhan untuk intervensi itu sedikit."

3. Aliran investor asing di pasar keuangan mulai masuk

Gubernur BI: Rupiah Menguat karena Pelaku Pasar Optimistis terhadap BIIlustrasi stimulus ekonomi. (IDN Times/Mia Amalia)

Selanjutnya, dia mengatakan kepercayaan investor mulai pulih sebab terjadi arus modal asing (capital inflow) di pasar keuangan yang tercatat masuk kurun waktu 14 April hingga 16 April masuk ke portofolio. Rinciannya pada 14 April inflow sebesar Rp 0,7 triliun, kemudian pada 15 April sebesar Rp 0,2 triliun, dan pada 16 April inflow yang masuk sebesar Rp 2,5 triliun.

"Ini kelihatan bahwa confidence terbentuk dan terjadi inflow" jelasnya.

Baca Juga: Gubernur BI Semakin Pede Rupiah Bisa Tembus Rp15.000 di Akhir Tahun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya