Gubernur BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa 5 Persen

Sinyal ekonomi Indonesia mulai pulih?

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indoesia Perry Warjiyo optimistis angka pertumbuhan ekonomi akan positif pada kuartal IV 2020 dan akan terus membaik pada tahun-tahun berikutnya.

"Kami meyakini perbaikan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi akan positif pada kuartal IV 2020 dan meningkat jadi 5 persen pada 2021. Kemudian terus naik ke 6 persen pada kurun waktu lima tahun mendatang," katanya dalam acara virtual, Senin (16/11/2020).

1. Penyebab Perry optimistis ekonomi akan pulih

Gubernur BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa 5 PersenIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, perbaikan ekonomi Indonesia didorong oleh perbaikan konsumsi, ekspor dan investasi. Kemudian inflasi rendah, defisit transaksi berjalan menurun dan sistem perbankan sehat.

"Stabilisasi kebijakan ekonomi nasional kuat dan erat, BI dan pemerintah, OJK dan berbagai instansi lembaga," katanya.

Baca Juga: Ekonomi RI Masih Berpotensi 'Terluka' Sampai Akhir 2020

2. Bank sentral, pemerintah dan lembaga keuangan akan terus berkordinaai agar ekonomi pulih

Gubernur BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa 5 PersenANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Menurut Perry, bank sentral bersama pemerintah serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus berkoordinasi untuk menjaga ekonomi bergerak positif. Dia menyebut berbagai program pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah juga turun membantu ekonomi bergerak positif.

"Komitmen kami tinggi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah kondusif bagi pemulihan ekonomi. Suku bunga acuan diturunkan 1 persen jadi 4 persen, dan kami juga melakukan injeksi likuiditas atau quantitative easing dalam jumlah besar, lebih dari Rp670 triliun atau 4 persen dari PDB," tuturnya.

3. Ekonomi Indonesia kuartal III resesi namun diklaim membaik

Gubernur BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa 5 PersenInstagram.com/@smindrawati

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim perekonomian Indonesia sudah membaik, meski pada kuartal III mencatatkan pertumbuhan minus 3,49 persen dan terjun pada jurang resesi. Angka ini lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang minus 5,32 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas-aktivitas ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Kamis (5/11/2020).

Di sisi anggaran, konsumsi Rumah Tangga sudah membaik dari triwulan sebelumnya minus 5,5 persen menjadi minus 4 persen dibanding tahun lalu. Hal ini didukung belanja perlindungan sosial dari pemerintah yang meningkat drastis.

Kedua, Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) mengalami peningkatan dari minus 8,6 persen pada triwulan II menjadi minus 6,5 persen, dibanding tahun lalu pada triwulan III.

"Peningkatan PMTDB didukung berbagai indikator investasi, seperti penjualan semen, penjualan kendaraan niaga dan impor barang modal, yang telah mengalami perbaikan meskipun masih di zona kontraktif. Komponen bangunan masih sedikit melambat walau pun keberlanjutan proyek pembangunan fisik yang sempat tertunda sudah mulai kembali berjalan," kata Sri Mulyani.

Ketiga, tren perbaikan kinerja ekonomi nasional, konsumsi dan investasi yang diharapkan akan terus meningkat seperti tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia dan data penjualan ritel.

PMI Manufaktur Indonesia pada triwulan III naik ke level 48,3, setelah sempat turun tajam pada triwulan II pada level 31,7. Indeks Penjualan Riil juga pulih dengan tumbuh minus 9,6 persen dibanding kinerja pada triwulan II, yang terkontraksi dalam hingga minus 18,2 persen.

"Berbagai kebijakan baik dari fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang berupa relaksasi, insentif, dan kemudahan diharapkan mampu mendorong proses pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi secara lebih cepat," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Jokowi Yakin Integerasi Ekonomi ASEAN-Australia Mempercepat Pemulihan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya