Harga Minyak Dunia Anjlok, Ini Dampak Positifnya bagi Indonesia

Akan memperbaiki neraca perdaganan dan transaksi berjalan

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indoensia Perry Warjiyo ikut menanggapi soal harga minyak dunia yang turun drastis. Menurutnya, penurunan harga minyak dunia akan berdampak positif untuk perekonomian Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan net importir minyak.

"Harga minyak dunia secara keseluruhan bagi ekonomi Indonesia itu memang secara netto dampaknya adalah positif, baik dari sisi ekonomi maupun dari sisi moneter," katanya melalui video conference, Rabu (22/4).

1. Defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan diperkirakan akan membaik

Harga Minyak Dunia Anjlok, Ini Dampak Positifnya bagi IndonesiaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Youtube/Bank Indonesia)

Dia mengatakan dengan penurunan harga minyak dunia, maka akan terjadi perbaikan neraca perdagangan maupun dari sisi transaksi berjalan.

Sebelumnya, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada triwulan I tahun 2020 di bawah 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Proyeksi ini lebih rendah dari target bank sentral sekitar 2,5 persen sampai 3,0 persen dari PDB pada 2020.

Baca Juga: Minyak Dunia Anjlok, Ini Alasan Pertamina Belum Turunkan Harga BBM

2. Anggaran pengeluaran akan lebih hemat

Harga Minyak Dunia Anjlok, Ini Dampak Positifnya bagi IndonesiaIlustrasi anggaran (IDN Times/Arief Rahmat

Sementara dari sisi fiskal, Perry tak ingin banyak berkomentar karena dia tidak punya banyak kewenangan untuk mengungkapkan hal itu. "Kalau dari fiskal Bu Menteri (Menkeu Sri Mulyani) yang punya otoritas untuk itu," tuturnya.

Kendati begitu, dari segi fiskal menurutnya akan ada penurunan pendapatan pajak. Di sisi lain, anggaran pengeluaran pemerintah pun diprediksi akan jauh lebih hemat.

3. Kemarin harga minyak sentuh level terendah dalam sejarah

Harga Minyak Dunia Anjlok, Ini Dampak Positifnya bagi IndonesiaIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) anjlok di bawah nol dolar AS pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Dilansir dari Antara, Selasa (21/4), harga minyak WTI untuk pengiriman Mei merosot 55,9 dolar AS atau lebih dari 305 persen, menjadi menetap di -37,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh titik terendah sepanjang masa -40,32 dolar AS per barel.

Jatuhnya harga minyak AS WTI ini terjadi karena kelebihan pasokan di tengah imbas pandemik virus corona. Para pedagang yang putus asa membayar untuk menyingkirkan minyak yang kontraknya akan berakhir Selasa.

Baca Juga: Lagi, Wabah Virus Corona Bikin Harga Minyak Dunia Tergelincir

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya