IHSG Ditutup Menguat Tapi Rupiah Loyo, Kok Bisa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 48,26 poin atau 0,85 persen ke level 5.701. Volume perdagangan tercatat sebanyak 2.600 miliar dengan frekuensi 1.172.088 kali.
Sebanyak 291 saham menguat, 171 melemah dan 171 tidak mengalami perubahan. Secara total nilai transaksi saham mencapai Rp13,94 triliun.
Baca Juga: IHSG Berotot di Tengah Rontoknya Saham Global
1. Rupiah ditutup melemah
Sementara nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp14.155 per dolar Amerika Serikat atau melemah 0,04 persen dari sehari sebelumnya yang berada di Rp14.149 per dolar AS.
Padahal pada pagi tadi rupiah masih dibuka menguat 14 poin menjadi 14.118 per dolar AS.
2. Penyebab melemahnya rupiah
Editor’s picks
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya rupiah disebabkan oleh masih tingginya kasus COVID-19. Meski dalam pertemuan negara-negara G-20, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang ekonominya cukup stabil setelah Tiongkok.
"Informasi ini harus dijadikan cambuk agar permasalahan COVID-19 cepat bisa teratasi, seperti bagaimana China bisa mengatasi pandemik COVID-19 di Wuhan," kata Ibrahim dalam keterangannya.
3. Pelaku pasar antusias terkait perkembangan vaksin COVID-19
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, menguatnya IHSG lantaran pelaku pasar antusias serta mengapresias perkembangan penelitian vaksin COVID-19 yang semakin progresif.
"Market juga antusias terkait dengan rumor bahwa Presiden AS terpilih Joe Biden berencana mencalonkan mantan Chairwoman Federal Reserve, Janet Yellen, sebagai menteri keuangan," ujarnya.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Diuji Coba, IHSG Tertiup Angin Segar di Pembukaan