Inalum Ambil 20 Persen Saham Divestasi Perusahaan Tambang Brazil

Kontrak dengan PT Vale berakhir pada 2025

Jakarta, IDN Times - Holding BUMN Pertambangan, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) atau Minning Industry Indonesia (MIND ID) menandatangi perjanjian pendahuluan untuk mengambil alih 20 persen saham divetasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Penandatangan dilakukan bersama para pemegang saham, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co.Ltd (SMM), Senin (14/10).

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penandatanganan perjanjian ini adalah langkah awal kerja sama strategis antara Inalum dan Vale Indonesia. "Perjanjian pendahuluan ini selanjutnya akan diikuti beberapa perjanjian definitif utama," kata Budi melalui keterangan tertulisnya.

1. Kontrak dengan pemerintah berakhir pada 2025 dan dapat diperpanjang

Inalum Ambil 20 Persen Saham Divestasi Perusahaan Tambang BrazilIDN Times / Istimewa

Divestasi 20 persen saham Vale Indonesia merupakan kewajiban dari amandemen kontrak (KK) pada tahun 2014 antara Vale Indonesia yang harus dilakukan pemerintah. KK PT Vale Indonesia berakhir pada 2025 dan dapat diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan.

Sehingga saat ini, pemegang saham Vale Indonesia terdiri dari VCL (Vale Canada Limited) sebesar 58,73 persen, Sumitomo Metal Mining (SMM) sebesar 20,09 persen, dan publik sebesar 20,49 persen.

Baca Juga: Untuk Capai Target, Inalum Akan Serap Banyak Tenaga Kerja

2. Sesuai dengan mandat Inalum untuk mengelola cadangan mineral

Inalum Ambil 20 Persen Saham Divestasi Perusahaan Tambang BrazilIDN Times / Istimewa

Pemerintah telah menunjuk PT Asahan Alumunium (Persero) sebagai holding industri pertambangan yang saat ini memiliki identitas baru sebagai MIND ID, untuk mengambil saham divestasi Vale Indonesia. Langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirasi industri pertambangan nasional.

"Partisipasi Inalum di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brazil) dan Freeport Indonesia (Amerika) merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional," ujarnya.

3. Inalum optimistis memiliki cadangan dan sumber daya nikel terbaik

Inalum Ambil 20 Persen Saham Divestasi Perusahaan Tambang BrazilIDN Times / Istimewa

Ia mengatakan melalui kepemilikan 20 persen saham Vale Indonesia dan 65 persen saham Antam, Inalum memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumber daya nikel terbesar dan terbaik di dunia.

"Ke depan, akses ini akan strategis mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel, baik stainless steel hingga baterai kendaraan listrik," ucapnya.

Baca Juga: Bangun Klaster Industri di Kaltara, Inalum Target 2 Juta Ton Aluminium

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya