Ini Alasan Erick Thohir Tunjuk Mantan Gubernur BI Jadi Komut BNI

Agus telah disahkan dalam RUPST menjadi komisaris utama

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir membeberkan alasan menunjuk mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjadi Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI.

Menurutnya hal itu dilakukan lantaran figur Agus dibutuhkan untuk mebantu kesuksesan bisnis Bank BNI. Apalagi, kata Erick, sosok Agus juga mendukung Erick Thohir untuk menjadikan BNI lebih maju.

"Bekas Gubernur BI dan Menteri Keuangan lho, bisa membantu kami sebagai Komisaris Utama BNI. Itu kan sesuatu yang luar biasa," kata Erick saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/2).

1. Agus diharapkan dapat bekerja sama dengan direksi

Ini Alasan Erick Thohir Tunjuk Mantan Gubernur BI Jadi Komut BNIMenteri BUMN Erick Thohir (IDN Times/Shemi)

Dengan masuknya dalam jajaran komisaris BNI, Agus diharapkan bisa meningkatkan kinerja BNI baik dalam negeri maupun penguatan pasar di luar negeri.

"Dengan pengalaman Pak Agus DW Martowardojo di dunia perbankan, kita harapkan bisa bekerja sama dengan direksi dan menjadikan BNI sebagai Bank BUMN yang lebih besar lagi," ujarnya.

Baca Juga: Virus Corona Bikin BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen

2. Agus juga merupakan mantan Menteri Keuangan

Ini Alasan Erick Thohir Tunjuk Mantan Gubernur BI Jadi Komut BNIantara

Pria yang akrab dipanggil Agus Marto ini lahir di Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956. Ia berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi pada usia 28 tahun dari Universitas Indonesia. Agus juga meneruskan kuliahnya bidang perbankan di State University of New York dan Stanford University di Amerika, lantas melanjutkan ke Institute Banking and Finance di Singapura.

Agus memulai kariernya pada usia 28 tahun di perbankan sebagai Officer Development Program (ODP) di Bank of America, sebagai International Loan Office. Kariernya terus menanjak, pada akhirnya Agus berkerja di Bank Niaga sebagai Vice President, Corporate Banking Group di Surabaya dan Jakarta.

Puncak karirnya melesat ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan 2010-2013. Terakhir, Agus Marto menduduki Gubernur Bank Indonesia tahun 2013-2018.

3. Dalam RUPST BNI melaporkan membukukan keuntungan Rp15,38 trilliun dan dividen sebesar Rp3,84 triliun

Ini Alasan Erick Thohir Tunjuk Mantan Gubernur BI Jadi Komut BNIIDN Times / Auriga Agustina

Sebagai informasi, BNI baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dalam agenda tersebut, BNI merombak jajaran direksi dan komisaris. Pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Herry Sidharta sebagai direktur utama perseroan.

Selain merombak jajaran direksi dan komisaris, dalam agenda RUPST yang digelar hari ini, BNI juga menyampaikan laporan kinerja keuangan.

Pada 2019, BNI membukukan keuntungan atau laba bersih senilai Rp15,38 triliun. Dari laba tersebut, perseroan akan membagikan dividen sebesar 25 persen kepada pemagang saham atau setara dengan Rp3,84 triliun.

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Ada Virus Corona, Kucuran Investasi dari Tiongkok Bisa Raib Rp6,9 T

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya