Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur BI, Ini Janji Destry Damayanti
IDN Times/Auriga Agustina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti telah menyiapkan beberapa kebijakan yang akan menjadi fokus utamanya, jika nantinya ia terpilih. Setidaknya, ada lima kebijkaan yang akan dilakukan wanita yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini.
Hal tersebut disampaikan Destry pada saat melakukan uji kelayakan dan kepantasan (fit and proper test) di Gedung DPR. Lalu apa saja janji yang disampaikan oleh Destry di hadapan Komisi XI DPR?
1. Optimalisasi bauran kebijakan yang bersifat akomodatif
IDN Times/Auriga AgustinaPertama, ia menyampaikan akan mengoptimalisasi bauran kebijakan yang bersifat akomodatif untuk menjaga stabilitas sistem keuangan domestik.
"Misalnya dalam situasi mencegah tekanan inflasi yang tinggi atau untuk merespon kenaikan suku bunga global maka Bank Indonesia perlu meningkatkan suku bunga domestik,” katanya.
Baca Juga: Gubernur Bank Indonesia: Perekonomian 2019 Tumbuh Cepat Dibanding 2018
2. Sektor keuangan perlu pendalaman
ANTARA/SatyagrahaSelanjutnya, menurutnya, pendalaman sektor keuangan perlu dilakukan untuk mendukung pembiayaan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal itu diperlukan di tengah terbatasnya sumber dana yang diberikan pemerintah.
Destry menyampaikan, berdasarkan fakta yang ada di lapangan, sektor keuangan relatif dangkal bila dibandingkan peer group. Sektor keuangan yang masih dangkal, menyebabkan tingginya volatilitas sektor keuangan Indonesia.
"Fakta yang ada di lapangan menunjukkan bahwa sektor keuangan Indonesia relatif dangkal bila dibandingkan dengan negara lain," katanya.
3. Akan fokus pada sistem pembayaran yang efisien
Editor’s picks
ANTARA FOTO/Arif FirmansyahYang ketiga, ia berjanji akan fokus pada sistem pembayaran yang efisien dan inklusif, sebab saat ini perkembangan terknologi tak dapat dihindari. Contohnya seperti saat ini, ketika terdapat banyak perusahaan fintech. Menurutnya, hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri untuk BI karena pola pembayaran berubah, dari tunai menjadi nontunai.
"Untuk Bank Indonesia, ini akan menjadi tantangan besar karena terjadi pergeseran pola transaksi menuju transaksi non tunai dan pelakunya tidak hanya bank namun juga non bank, sehingga hal ini akan mendorong terjadinya inovasi sistem pembayaran, " ungkapnya.
4. BI akan mengembangkan ekonomi syariah
IDN Times/Didit HariyadiKeempat, terkait perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Menurut Destry Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia, belum mampu berperan banyak dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah.
"Di sektor keuangan panga pasar Industri Syariah masih sangat rendah, Indonesia hanya dijadikan untuk produk halal, Indonesia menduduki peringkat kelima untuk produk itu," katanya.
Kegiatan impor produk barang ini, memberikan tekanan pada neraca perdagangan. Oleh karena itu, BI telah merumuskan beberapa strategi untuk mengembangkan ekonomi syariah.
Baca Juga: Bank Indonesia Masih Pertahankan Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?
5. Akan melakukan sinergi dengan lembaga keuangan lainnya
IDN Times/Auriga AgustinaKelima, ia berkomitmen akan melakukan sinergi dengan pemerintah, OJK, DPR, dan lembaga lainnya. Menurutnya, sinergi dengan lembaga dan otoritas lain sangat dibutuhkan karena permasalahan yang dihadapi semakin kompleks.
Baca Juga: Mengenal Bank Indonesia, Pemelihara Kestabilan Nilai Rupiah
Topik:
Berita Terkini Lainnya
