Jaga BUMN Sehat, Erick Thohir Pangkas Hampir 50 Persen Klaster Bisnis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan perampingan klaster bisnis BUMN dari 27 klaster menjadi 14 klaster. Hal tersebut dilakukan untuk efesiensi sehingga perusahaan-perusahaan BUMN akan tetap sehat dan fokus terhadap core bisnisnya masing-masing.
"Jadi nanti masing-masing Wamen (Wakil Menteri) megang tujuh sampai delapan lah, kita cut hampir 50 persen," katanya melalui video conference, Jumat (3/4).
1. Akan bergantung pada masing-masing perusahaan
Dia mengatakan, proses pemangkasan klaster tersebut tetap bergantung pada perusahaan masing-masing dan konsultan pendampingnya. Menurutnya, cashflow dalam perusahaan BUMN sangat penting sehingga efesiensi harus dilakukan.
"Kita tidak mau hanya bicara size tapi tidak sehat," tuturnya.
Baca Juga: Patungan Beli Citos, Perusahaan BUMN Bayar Uang Muka Rp1,4 Triliun
2. Kementerian BUMN melakukan pemetaan terhadap total utang dan cashflow perusahaan BUMN
Editor’s picks
Dalam kesempatan itu, Erick juga mengaku telah melakukan pemetaan terhadap total utang dan cashflow masing-masing perusahaan BUMN.
"Ini pertama kali dalam sejarah, sepanjang Kementerian ini berdiri," katanya.
Kendati begitu, dia belum dapat membeberkan berapa cashflow dan utang perusahaan BUMN hasil pemetaan tersebut. Hitungan itu, kata Erick, harus dilaporkan kepada Menteri Keuangan terlebih dahulu.
3. Tidak akan dilakukan pemecatan pada karyawan
Meski ada perampingan, Erick berjanji tidak akan melakukan pemecatan terhadap karayawan di perusahaan BUMN. "Efesiensi itu berjalan tentu pasti ada, bagaimana nasib karyawannya? Kita seminimal mungkin tidak lay-off," ujarnya.
Erick menegaskan efesiensi perlu dilakukan karena dia ingin BUMN bisa bersaing secara global. Perusahaan-perusahaan di mancanegara akan jauh lebih efesien di masa mendatang. Oleh karena itu, dia ingin BUMN pun bisa seefisien mungkin.
Baca Juga: Erick Thohir Segera Evaluasi Cashflow BUMN di Tengah Pandemi COVID-19