Jelang The Fed Umumkan Suku Bunga Acuan, Rupiah Melemah

The Fed akan umumkan suku bunga pekan ini

Jakarta, IDN Times - Menjelang pengumuman suku bunga acuan oleh The Fed, rupiah ditutup melemah 0,08 persen menjadi Rp14.020 terhadap dolar AS, pada hari ini, Senin (29/7). Menurut Ibrahim, Gubernur PT Garuda Berjangka, The Fed diprediksi akan kembali memangkas suku bunga, "dalam lebih dari satu dekade minggu ini."

"Langkah semacam ini dipandang sebagai tindakan pencegahan untuk melindungi ekonomi dari ketidakpastian global dan tekanan perdagangan," katanya, Senin (29/7).

1. The Fed diprediksi lebih hati-hati memangkas suku bunga

Jelang The Fed Umumkan Suku Bunga Acuan, Rupiah MelemahIDN Times/Holy Kartika

Kendati demikian, ia mengatakan The Fed akan lebih berhati-hati untuk menurunkan suku bunga acuan pada minggu ini, sebab perselisihan perdagangan antara AS dan Tiongkok masih jauh diselesaikan dan harapan pertumbuhan global telah jatuh sejak awal tahun.

"Peluang pemotongan setengah poin dari The Fed tampaknya telah menyusut, kemungkinan hanya 25 basis poin," ucapnya.

Baca Juga: Akibat Perang Dagang, BKPM Optimis Investasi Tumbuh Dua Dijit

2. AS dan Tiongkok akan kembali bertemu

Jelang The Fed Umumkan Suku Bunga Acuan, Rupiah MelemahANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Selanjutnya, negosiasi antara Presiden AS dan Tiongkok yang akan berlangsung pada hari selasa, turut membuat dolar menguat, sehingga menjatuhkan mata uang garuda. Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Tiongok akan menghidupkan kembali pembicaraan akhir bulan lalu, terkait perdamaian dagang antara keduanya.

3. Defisit neraca migas mempengaruhi rupiah melemah

Jelang The Fed Umumkan Suku Bunga Acuan, Rupiah MelemahIDN Times/Aan Pranata

Sementara itu dari dalam negeri, yang membuat rupiah melemah hari ini adalah defisit neraca perdagangan migas sepanjang semester 1 tercatat defisit hingga US$4,78 miliar, dan kemungkinan akan tembus hingga US$10 miliar hingga akhir tahun.

"Difisit migas pada dasarnya tidak bisa dihindari oleh Indonesia, manakala kebutuhan migas jauh lebih tinggi dibandingkan produksi," tuturnya.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Merosot Lagi, di Atas Rp14.000

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya