Jokowi Masih Punya PR Benahi Produksi Migas

Butuh cadangan baru untuk tingkatkan produksi

Jakarta, IDN Times - Industri minyak dan gas (migas) tengah menghadapi tantangan berat. Padahal migas merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, mengatakan salah satu tantangan industri migas adalah penurunan produksi. Dalam lima tahun terakhir, produksi migas indonesia terus mengalami penurunan.

"Penyebabnya adalah rendahnya tingkat temuan cadangan baru, dalam 10 tahun terakhir, memang tidak ada cadangan migas berkapasitas raksasa yang ditemukan," katanya di Jakarta, Senin (14/10).

1. Indonesia perlu cadangan migas raksasa

Jokowi Masih Punya PR Benahi Produksi MigasIDN Times / Auriga Agustina

Jika Indonesia tidak memliki cadangan baru dengan kapasitas yang besar, produksi migas sulit untuk mengalami kenaikan. "Produksi migas indonesia akan terus berada dalam tren penurunan, bahkan hingga tahun 2050," jelasnya.

Baca Juga: Jonan Perintahkan SKK Migas untuk Efisiensi dan Tingkatan Eksplorasi

2. Konsumsi migas Indonesia masih besar

Jokowi Masih Punya PR Benahi Produksi MigasIDN Times / Auriga Agustina

Apalagi, konsumsi migas di Indonesia cukup tinggi, baik untuk bahan bakar kendaraan maupun industri. Jonan menjelaskan, konsumsi migas bisa mencapai 1,4 juta hingga 1,6 juta barel per hari. Sedangkan, produksi hanya di kisaran 750 ribu barel per hari.

"Jadi ada ratusan ribu barel yang harus diimpor oleh pemerintah untuk penuhi kebutuhan nasional," tuturnya.

3. Pemerintah menerima masukan

Jokowi Masih Punya PR Benahi Produksi MigasIDN Times / Auriga Agustina

Dengan peluang dan tantangan yang sangat besar di sektor migas dari hulu sampai hilir, menurutnya, pemerintah membuka pintu untuk menerima masukan. Itu dilakukan supaya industri tersebut bisa tumbuh dengan baik.

“Secara makro, fairness-nya itu semua kegiatan itu yang paling fairness adalah efisiensi, yang menentukan adalah costumer. Peluang dan tantangan bukan hanya regulasi tetapi kultur atau kegiatan minyak dan gas bumi harus di-adjust yaitu mengikuti perkembangan yang terjadi," ucapnya.

Baca Juga: Pertamina Kelola 40 Persen Produksi Migas Nasional

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya