Kasus Harley-Brompton Garuda, Ternyata Berawal dari Laporan Komisaris

Disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga memberkan, terungkapnya kasus penyelundupan Motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di PT Garuda Indonesia Tbk, pada Desember 2019 yang berawal dari laporan komisaris di perusahaan tersebut.

"Saya kasih contoh Kasus Brompton Garuda dan Harley yang menemukan komisaris. Yang menemukan kesalahan itu dan kemudian mereka yang merekomendasi inilah kesehalan direksi, (di luar Bea Cukai)," kata Arya saat melakukan live IG dalam program Ngobrol Seru Bersama IDN Times, Kamis 30 Juli 2020.

1. Para komisaris melaporkan adanya kejanggalan ke Menteri BUMN Erick Thohir

Kasus Harley-Brompton Garuda, Ternyata Berawal dari Laporan KomisarisIDN Times / Auriga Agustina

Arya menjelaskan setelah menemukan adanya kejanggalan, para komisaris Garuda Indonesia melaporkan kejanggalan tersebut kepada Menteri BUMN Erick Thohir, untuk kemudian ditindaklanjuti.

Dia menyebut, Erick memang sangat ketat dalam memberikan Key Perfomance Indicatoe (KPI) terhadap para komisaris di BUMN.

"Pak Erick ketat banget, kami selalu diberi KPI, misal mereka wajib menghadiri rapat, misalnya minimal berapa puluh persen audit terhadap perusahaan, audit nya itu kan komite audit di bawah dia (komisaris)," ucap Arya.

Baca Juga: Utang Garuda Indonesia Mencapai Rp32,04 Triliun Per 1 Juli

2. Berikut tugas penting komisaris menurut Arya

Kasus Harley-Brompton Garuda, Ternyata Berawal dari Laporan KomisarisIDN Times/Auriga Agustina

Adapun secara keseluruhan, Arya menjelaskan, komisaris Garuda Indonesia bertugas mengawasi fungsi pemegang saham untuk mengawasi jalannya perusahaan.

"Kan perusahaan dijalankan oleh direksi, yang megawasi adalah komisaris. Komisaris ini yang mewakili pemegang saham, perwakilan pemegang saham ini yang akan mengawasi, baik manajemennya maupun keuangannya dan mengawasi hal-hal lain yang berhubungan dengan perusahaan," kata dia.

"Mau quality control iya, audit juga di sana audit keuangannya juga di sana, jadi posisinya komisaris emang penting," ujar Arya, menambahkan.

3. Dirut Garuda kala itu Ari Askhara terlibat kasus ini

Kasus Harley-Brompton Garuda, Ternyata Berawal dari Laporan KomisarisIlustrasi Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia IDN Times/Yogie Fadila

Sebagai informasi, Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton, melalui pesawat Garuda pada Desember lalu.

Erick mengatakan berdasarkan laporan dari komite audit, pada 2018 Ari Askhara memberikan instruksi untuk mencari Harley Davidson tipe klasik.

"Ini menyedihkan, proses secara menyeluruh di dalam BUMN, bukan individu. Ini yang pasti tentu (kita) sangat sedih. Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, tapi kalau oknum-oknum di dalamnya tidak siap, inilah yang terjadi," ujar dia.

Selain itu, Erick juga mencopomencopot empat direksi Garuda Indonesia lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Erick Thohir: Bantu Kami yang Mati-matian Kerja Sesuai Arahan Presiden

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya