Kemandagri Umumkan Hasil Temuan Desa Fiktif, Jumat 15 November

Desa fiktif diungkap pertama kali oleh Sri Mulyani

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Nata Irawan mengatakan, pemerintah masih mengkaji adanya desa fiktif, yang sempat disebut oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

"Sampai hari ini belum mengeluarkan statement karena tim kami masih ada di lima desa di Konawe (Sulawesi Tenggara). Hasilnya nanti tentu kita akan publikasikan melalui mekanisme puspen (pusat penerangan) dan terakhir menteri dalam negeri," kata Nata, Selasa (12/11).

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Gara-Gara Program Dana Desa, Muncul Desa Gaib 

1. Tim gabungan Kemendagri selesai investigasi Jumat 15 November

Kemandagri Umumkan Hasil Temuan Desa Fiktif, Jumat 15 NovemberIDN Times / Auriga Agustina

Ia mengatakan, tim gabungan Kemendagri yang terdiri dari inspektorat jenderal, direktorat jenderal administrasi wilayah, dan tim direktorat jenderal pemerintahan desa, selesai melakukan investigasi, pada Jumat (15/11) mendatang.

Namun, harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

"Jumat, mudah-mudahan mereka pulang saya lapor Pak Menteri, nanti arahannya dari dia, kan data pemerintah gak boleh beda-beda, harus sama," ucapnya.

2. Meminta masyarakat tak gunakan kata desa fiktif atau desa siluman

Kemandagri Umumkan Hasil Temuan Desa Fiktif, Jumat 15 NovemberIDN Times / Auriga Agustina

Nata meminta masyarakat untuk tidak menggunakan bahasa desa fiktif maupun desa siluman, sebab desa tersebut hanya sedang dalam perbaikan administrasi.

"Kita sepakat mengatakan, istilah desa fiktif jangan ada kalimat seperti itu lagi. Desa siluman sebaiknya tidak, desa itu adalah desa yang sedang perbaikan administrasi, nanti kita lihat di lapangan seperti apa," ucapnya.

3. Sri Mulyani sebut ada desa hantu

Kemandagri Umumkan Hasil Temuan Desa Fiktif, Jumat 15 NovemberIDN Times/Hana Adi Perdana

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, semenjak ada program dana desa, banyak "desa hantu" alias desa tidak berpenghuni bermunculan, hanya untuk bisa mendapatkan transfer uang dari pemerintah pusat.

"Sekarang muncul desa-desa baru yang bahkan tidak ada penduduknya, hanya untuk bisa mendapatkan dana desa,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Senin (4/11).

Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran dana desa sebesar Rp70 triliun pada 2019. Setiap desa mendapatkan anggaran sekitar Rp900 juta yang disalurkan untuk 74.597 desa di Indonesia.

Adapun realisasi dana desa hingga Agustus 2019, mencapai Rp42,2 triliun atau 60,29 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

Baca Juga: Polemik Dana Desa Siluman, Ombudsman Telusuri Indikasi di Nias Barat

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya