Kementerian BUMN Sebut Holding Infrastruktur Terancam Tak Dilanjutkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Arya Sinulingga menyampaikan, holding BUMN Karya atau infrastruktur, kecil kemungkinannya terbentuk. Padahal, persetujuan konsep tinggal menunggu izin Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Holding untuk BUMN Karya, kendati lagi dikaji, kecil kemungkinannya untuk terbentuk," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu (20/11).
1. Soal Holding Karya, masih ada beberapa hal yang akan dikaji
Arya mengatakan, terdapat banyak pertimbangan yang membuat holding karya tersebut sulit untuk dilanjutkan.
"Nanti akan dicarikan model bisnis yang terbaik untuk bagaimana mensinergikan perusahaan-perusahaan karya," tuturnya.
Baca Juga: Kamu Tidak Menikmati Infrastruktur Sekarang, Tapi 5-20 Tahun Lagi
2. Hutama Karya dalam rencana sebelumnya akan menjadi induk holding
Berdasarkan rencana sebelumnya, perusahaan induk BUMN bidang infrastruktur atau karya akan terdiri atas enam perusahaan, yaitu PT Hutama Karya sebagai induk holding, dan didukung anggota holding yaitu PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Yodya Karya dan PT Indra Karya.
3. Pemerintah berhasil membentuk holding pertambangan hingga farmasi
Sekadar mengingatkan, di era Rini Soemarno, Kementerian BUMN telah berhasil membentuk holding di bidang pertambangan dengan PT Inalum sebagai induk, bidang migas dengan induk PT Pertamina, dan bidang farmasi dengan induk PT Bio Farma.
Baca Juga: Rini Titipkan PR Soal Holding BUMN pada Erick Thohir