Kerja Sama Bangun Kilang Cilacap Pertamina dan Saudi Aramco Molor 

Kesepakatan valuasi aset masih sulit ditemukan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati memastikan kerja sama dengan Saudi Aramco masih akan tetap berlanjut, hanya saja tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

"Ini dilanjutkan. Targetnya di triwulan pertama tahun depan ini sudah harus selesai," katanya di Jakarta, Kamis  kemarin.

Sebelumnya kesepakatan ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.

1. Akan dilakukan dengan penawaran skema baru

Kerja Sama Bangun Kilang Cilacap Pertamina dan Saudi Aramco Molor (Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat meninjau lokasi proyek pembangunan Kilang Pertamina GRR Tuban, Sabtu (30/11)) IDN Times/Imron

Ia menjelaskan kerja sama ini akan dilakukan dengan penawaran skema baru. "Kita masih berjalan, tetapi ada opsi skema lain, seperti dengan kilang Balikpapan," katanya di Jakarta, Kamis (12/12).

Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena Pertamina dan Saudi Aramco tidak kunjung menemui kesepakatan dalam valuasi aset.

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Wawancara Khusus Bersama Dirut Pertamina Nicke Widyawati 

2. Aset yang sudah eksisting tidak akan dibagi kepada Aramco

Kerja Sama Bangun Kilang Cilacap Pertamina dan Saudi Aramco Molor IDN Times / Auriga Agustina

Nicke menjelaskan bahwa skema baru yang ditawarkan dalam pembangunan kilang Cilacap bakal sama seperti dengan skema kilang Balikpapan. Artinya aset yang sudah eksisting tidak akan dibagi kepada Aramco.

"Kita akan membangun kilang baru, misalnya dengan adanya anak perusahaan dari kedua kesepakatan," ucapnya.

3. Valuasi proyek kerja sama masih dibahas

Kerja Sama Bangun Kilang Cilacap Pertamina dan Saudi Aramco Molor Dirut Pertamina, Nicke Widyawati (IDN Times/Aldila Muharma)

Hingga saat ini PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco, perusahaan migas asal Arab Saudi masih membahas valuasi proyek kerja sama pengembangan kilang pengolahan minyak di Cilacap, Jawa Tengah.

Aramco merupakan produsen minyak terbesar yang memompa 10% dari total pasokan dunia. Namun penurunan harga minyak tahun ini telah menurunkan laba bersih perusahaan di semester pertama hingga 12 persen menjadi US$ 46,9 miliar. Tahun 2018, Aramco menghasilkan laba bersih tahunan sebanyak US$ 111 miliar. Angka ini sepertiga lebih besar dari gabungan laba bersih lima perusahaan minyak lainnya: Exxon Mobil, Royal Dutch/Shell, BP, Chevron, dan Total.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Pembahasan Kerja Sama Pertamina dan Aramco Ditarget Rampung Oktober 

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya