Kesepakatan Damai dalam Perang Dagang AS-Tiongkok Bikin Rupiah Loyo 

The Fed diprediksi tahan suku bunga

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (14/10) melemah 0,01 persen atau berada di poisisi Rp14.139 per dolar AS. Sementara itu, posisi rupiah perdagangan akhir pekan lalu Rp14.137 per dolar AS.

Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan melemahnya rupiah pada perdagangan hari ini dipengaruhi kesepakatan tahap pertama dalam perang dagang AS-Tiongkok. Menurut dia, sinyal damai antara AS dan Tiongkok berpeluang membuat Bank Sentral AS, The Fed Federal Reserve menahan suku bunga acuannya. 

"Dengan damainya perang dagang antara AS dan China bisa saja dalam pertemuan tanggal 30 Oktober The Fed, yang tadinya akan menurunkan suku bunga acuan 25 bps akan kembali berubah pikiran dan tetap menahan suku bunga," katanya Senin (14/10).

1. Langkah perdamaian terbesar dalam sangketa 15 bulan

Kesepakatan Damai dalam Perang Dagang AS-Tiongkok Bikin Rupiah Loyo ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan Amerika Serikat dan Tiongkok telah mencapai kesepakatan perdagangan tahap pertama, yang mencakup pembelian pertanian besar senilai $50 miliar dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual, jasa keuangan, dan mata uang.

Kesepakatan itu merupakan langkah terbesar antara Amerika Serikat dan Cina dalam sengketa perdagangan 15 bulan.

Baca Juga: Perang Dagang AS-Tiongkok, BI Minta Pengusaha Jeli

2. Prediksi BI pengaruhi transaksi rupiah

Kesepakatan Damai dalam Perang Dagang AS-Tiongkok Bikin Rupiah Loyo ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Selain itu, proyeksi BI terkait defisit transaksi berjalan kuartal III 2019 juga mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. BI memperediksi akan terjadi defisit transaksi berjalan akan berada pada kisaran 2,5 persen hingga 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

3. Besok rupiah diprediksi kembali melemah

Kesepakatan Damai dalam Perang Dagang AS-Tiongkok Bikin Rupiah Loyo ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sementara untuk besok, Ibrahim memprediksi rupiah kembali melemah pada kisaran Rp14.120-14.157 per dolar AS. Ia mengatakan neraca perdagangan September yang akan dirilis BPS besok akan mempengaruhi pergerakan rupiah.

"Dalam transaksi besok rupiah masih akan melemah," tutupnya.

Baca Juga: Perang Dagang Memanas, Lho Rupiah Malah Menguat?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya