Keterbukaan Ekonomi Indonesia Naik Satu Peringkat di Posisi 68 

Perbaikan ekonomi terjadi di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Indeks Global Keterbukaan Ekonomi (Global Index of Economic Openness/GIEO) 2019 yang dirilis lembaga riset asal Inggris Legatum Institute menyebutkan, Indonesia menduduki peringkat 68.

Menurut Direktur Kebijakan Legatum Institute Stephen Brien, sejatinya peringkat tersebut naik satu tingkat dibanding tahun 2018 lalu, di mana Indonesia berada di peringkat 67.

"Keterbukaan ekonomi Indonesia membaik, yaitu di peringkat 68, naik enam peringkat dalam 10 tahun terakhir," kata Brien seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/10).

Baca Juga: Optimisme Menteri ESDM Jonan Ekonomi Indonesia Tembus 5 Besar Dunia 

1. Perbaikan terjadi di seluruh dunia, terutama Indonesia

Keterbukaan Ekonomi Indonesia Naik Satu Peringkat di Posisi 68 Antara

Menurutnya, perbaikan tersebut terjadi di seluruh dunia, namun utamanya terjadi di Indonesia.

Ia mengatakan, perbaikan itu terkait penguatan lingkungan investasi dan penciptaan bisnis.

2. Masih banyak PR yang harus diselesaikan

Keterbukaan Ekonomi Indonesia Naik Satu Peringkat di Posisi 68 IDN Times / Istimewa

Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM Indra Darmawan mengatakan, meski mengalami kenaikan, namun masih banyak pekerjaan rumah yang menanti untuk diselesaikan, terutama terkait perbaikan layanan untuk memudahkan investor dalam berinvestasi.

"Terutama bagaimana untuk membuat regulasi yang memberi kemudahan dan kenyamanan berusaha. Itu fokus yang bisa diambil. Saat ini pemerintah bekerja keras merealisasikan hal tersebut," ucapnya.

3. Indonesia meraih skor 55,9

Keterbukaan Ekonomi Indonesia Naik Satu Peringkat di Posisi 68 Antara

Dalam Indeks Global Keterbukaan Ekonomi 2019, Indonesia meraih skor total 55,9. Total skor didapatkan dari sejumlah indikator penilaian, yakni akses pasar dan infrastruktur (market access and infrastructure), iklim investasi (investment environment), kondisi perusahaan (enterprise condition) serta pemerintahan (governance).

Dari 157 negara yang ada dalam daftar survei, aspek iklim investasi di Indonesia meraih ranking paling rendah yakni 53, disusul oleh kondisi perusahaan (61), pemerintahan (63) kemudian akses pasar dan infrastruktur di peringkat paling tinggi yakni 85.

Meski mencatatkan perbaikan peringkat, sejak 10 tahun lalu, Indonesia hanya naik enam peringkat dari posisi 74 pada 2009 menjadi 68 pada 2019.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya