Mendag Akui Harga Kedelai Tertinggi sejak 6 Tahun Terakhir 

Stok kedelai diklaim cukup hingga empat bulan kedepan

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa harga kedelai saat ini, merupakan harga tertinggi sejak enam tahun terakhir.

"Jadi, Bapak dan Ibu sekarang ini harga kedelai itu 13 dolar AS per bushel atau per rumpunnya. Dan ini adalah harga tertinggi dalam 6 tahun terakhir,'" katanya melalui siaran virtual, Senin (11/1/2020).

Berdasarkan data Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia pada Maret-April 2020 lalu, harga kedelai masih di kisaran Rp6.100- Rp6.500 per kilogram, kemudian per Maret-April 2020 harga kedelai melonjak menjadi sekitar Rp9.300- Rp9.800 per kg.

1. Penyebab melonjaknya harga kedelai

Mendag Akui Harga Kedelai Tertinggi sejak 6 Tahun Terakhir Ilustrasi kedelai. IDN Times / Auriga Agustina

Lutfi menjelaskan melonjaknya harga kedelai disebabkan tingginya permintaan, sementara kapasitas produksi menurun.
Hal itu lantaran Amerika Latin yang merupakan produsen terbesar kedelai, mengalami gangguan cuaca. Selain itu, ada pula aksi mogok distribusi kedelai di Argentina.

Di sisi lain, ada lonjakan permintaan kedelai di Tiongkok untuk pakan ternak babi. "Karena makanannya diatur tiba-tiba (pakan babi), karena babi ini yang besar ini hampir men-double atau mengkali-duakan permintaan kedelai dari Cina kepada Amerika Serikat dalam kurun waktu yang singkat," paparnya. 

Dia menyebut permintaan Tiongkok melonjak dari yang biasanya 15 juta bushel menjadi 28 juta. 

Baca Juga: Harga Kedelai Melambung, Jokowi: Petani Kenapa Gak Mau Tanam?

2. Stok kedelai diklaim cukup hingga empat bulan ke depan

Mendag Akui Harga Kedelai Tertinggi sejak 6 Tahun Terakhir Pengumuman Menteri Baru di Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Kendati begitu, Lutfi memastikan masalah lonjakan harga tidak memengaruhi stok kedelai dalam negeri. "Kami pastikan bahwa stok untuk Indonesia dalam 3 sampai 4 bulan ke depan adalah cukup. Yang terjadi adalah kenaikan harga," tegasnya.

BPS mencatat impor kedelai Indonesia sepanjang semester-I 2020 mencapai 1,27 juta ton atau senilai 510,2 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,24 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar AS). Sebanyak 1,14 juta ton di antaranya berasal dari Amerika Serikat (AS).

3. Harga kedelai diproyeksikan masih naik hingga akhir Mei 2021

Mendag Akui Harga Kedelai Tertinggi sejak 6 Tahun Terakhir Muhammad Lutfi (Youtube.com/The U.S. - Indonesia Society (USINDO))

Mendag Lutfi juga memproyeksikan harga kedelai masih akan akan naik hingga akhir Mei 2021. Menurut dia, tingginya harga kedelai saat ini karena permintaan dunia terhadap kedelai cukup tinggi. Kemudian di saat bersamaan, terjadi gangguan cuaca.

"Kedelai ini harganya akan menguat terus mungkin sampai akhir Mei 2021. Karena memang hasil daripada crop di tahun 2021 ini dinyatakan baik, dan Brasil akan kembali pada produksi mungkin lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, Jadi kami melihat bahwa harga ini akan menguat terus sampai dengan akhir Mei," ujarnya.

Baca Juga: Mendag Poroyeksikan Harga Kedelai Masih Mahal hingga Akhir Mei 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya