Mengintip Rencana Bisnis Alat Berat United Tractors

Perusahaan memproyeksikan penjualan alat berat lesu

Jakarta, IDN Times - PT United Tractors Tbk, anak perusahaan Astra International Tbk mecatatkan kenaikan penjualan alat berat dengan merek Komatsu pada kuartal I tahun 2019. Namun sayang, penjualan hanya naik 1 persen menjadi 1.181 unit dibandingkan periode yang sama pada 2018, sebanyak 1.171 unit.

Sekertaris perusahaan Sara K Loebis mengatakan, salah satu penyebabnya adalah lesunya sektor pertambangan pada tahun ini.

Lalu bagaimana rencana bisnis United Tractors tahun ini?

1. United Tractors memprediksi penjualan alat berat tahun ini lebih menurun

Mengintip Rencana Bisnis Alat Berat United TractorsIDN Times / Auriga Agustina

Menurut Sara, penjualan alat berat untuk sektor pertambangan masih menjadi kontributor terbesar, sehingga dia menilai penjualan alat berat tahun ini akan lebih lesu daripada tahun 2018 lalu.

"Market alat berat tahun ini kemungkinan lebih lesu dibandingkan 2018, karena adanya normalisasi harga batu bara," kata Sara di Jakarta, Selasa (30/4).

Selain alat berat dari sektor pertambangan, dia memprediksi alat berat dari sektor kehutanan juga akan mengalami perlambatan. Kendati demikian, Sara optimis alat berat dari sektor kontruksi akan mengalami pertumbuhan meski tidak berkontribusi besar seperti tambang batu bara.

"Mungkin kontruksi naik, tapi secara nilai mungkin tidak signifikan untuk kontribusi pendapatan. Secara volume dan market share tetap bagus, tapi yang signifikan tetap di pertambangan," ujarnya.

Baca Juga: PT Kalbe Farma, Perusahaan Farmasi yang Sukses karena IPO

2. United Tractors siapkan belanja modal US$700 juta - US$800 juta

Mengintip Rencana Bisnis Alat Berat United TractorsIDN Times / Auriga Agustina

Selanjutnya,  tahun ini perusahaan distributor alat berat ini menyiapkan Capital Expenditure (Capex)  atau belanja modal sebesar US$ 700 Juta - U$ 800 juta. Rencananya dana tersebut, mayoritas  akan didistribusikan untuk kebutuhan Pamapersada Nusantara, salah satu anak perusahaan United Tractors yang bergerak dalam bisnis penambangan batu bara.

Belanja modal tersebut akan digunakan untuk mengganti alat-alat yang sudah tidak layak dan membeli alat baru. Lalu akan digunakan untuk pengelolaan infrastruktur tambang,  perbaikan warehouse alat dan pemeliharaan kantor.

Hingga kuartal pertama tahun ini,  United Tractors telah menyerap belanja modal sebesar US$ 220 juta.

3. United Tractors berencana mengakusisi perusahaan tambang kembali

Mengintip Rencana Bisnis Alat Berat United Tractorsinstagram.com / Unitedtractors.career

PT United Tractors Tbk berencana mengakusisi perusahan tambang lagi, sebab hal tersebut dinilai sebagai penggerak bisnis alat berat. "Selalu ada minat untuk hal itu, karena tambang menjadi value change untuk kita,” katanya.

Meski masih dalam perencanaan, namun perusahaan telah menetapkan parameter yang digunakan dalam memilih aset tambang yang akan diakuisisi.

4. Kinerja United Tractors kuartal pertama masih baik

Mengintip Rencana Bisnis Alat Berat United Tractorsinstagram.com / Unitedtractors.career

Pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan berkode saham UNTR ini membukukan pendapatan bersih sebesar Rp22,6 triliun atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,0 triliun.

Laba bersih hingga maret pun meningkat 21 persen menjadi Rp 3,1 triliun. Laba bersih perseroan pada tahun lalu naik 61,10 persen dibandingkan tahun 2017 lalu.

Baca Juga: 9 Fakta Perjalanan Ari Askhara yang Sukses Jadi Dirut Garuda Indonesia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya