Meski Baru 40 Persen, Perindo Targetkan Ekspor US$22 Juta di 2019
IDN Times / Auriga Agustina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Perindo (Perikanan Indonesia) menargetkan nilai ekspor sebesar US$ 22 juta pada tahun ini. Namun saat ini masih terserap sebesar 40 persen.
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda optimistis target tersebut akan tercapai, meski baru terserap 40 persen, ia mengklaim hal tersebut wajar terjadi lantaran di awal tahun produksi ikan memang melambat.
"Perikanan itu memang musiman, jadi Januari sampai April memang produksi slow down, karena mengandalkan tangkapan laut," katanya di Jakarta, Senin (16/9).
1. Akan memanfaatkan sisa waktu 4 bulan
IDN Times / Auriga AgustinaRisyanto mengatakan perusahaan akan memanfaatkan sisa waktu 4 bulan ini terhitung mulai dari September hingga November untuk menggenjot produksi, apalagi bulan tersebut merupakan musim panen ikan.
Ia mengatakan sebenarnya untuk market di luar negeri sudah cukup banyak permintaan, hanya produksinya yang tidak mencukupi.
"Indonesia kita optimalkan semua termasuk di monitoring terus, support, genjot, sekarang saya di kantor termasuk selalu katakan everyone ia marketers, sekarang kita sama-sama cari resources (produksi ikan atau hasil laut) yang kurang, kalau market kita sudah banyak," ucapnya.
Baca Juga: Wacana Wagub DKI Lebih dari Satu Orang, Anies: Sampaikan Saja ke Pusat
2. Alokasi ikan untuk ekspor berkurang
IDN Times / Auriga AgustinaIa menjelaskan sebenarnya produksi hasil laut atau produksi ikan masih cukup banyak, namun meningkatnya konsumsi ikan masyarakat dalam negeri membuat alokasi hasil laut untuk ekspor otomatis berkurang.
"Sebenarnya produksinya banyak, tapi konsumsi sea food lokal market kita kan juga meningkat," ucapnya.
3. Perum Perindo targetkan pendapatan Rp1,1 triliun
IDN Times / Auriga AgustinaSebagai informasi, tahun ini Perum Perindo menargetkan pendapatan hingga Rp1,1 triliun. Nilai tersebut lebih besar dari capaian pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp1 triliun.
"Target pendapatan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini ialah Rp 1,398 triliun," jelasnya.
Baca Juga: Ekspor Ikan Indonesia Masih Kalah dari Vietnam
Berita Terkini Lainnya
