Miris, Pengusaha Restoran Pilih Tutup daripada Beroperasi di Masa PSBB

Karena tidak mampu membayar operasional

Jakarta, IDN Times - Menjalankan bisnis di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB, bukanlah yang mudah. Hal itu dirasakan oleh pengusaha restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Bidang Restoran Emil Arifin, mengatakan akibat hal itu pengusaha restoran yang beroperasi di mal, lebih memilih untuk menutup restoran.

"Ngapain di mal ngarepin take away, mending tutup. Walau mal buka, biaya operasional gak akan ter-cover. Karena 50 persen aja kemaren PBB itu gak ter-cover. Itu running cash flow, supaya bisa ketutup, tapi lebih baik dari pada gak sama sekali," katanya Jumat (2/10/2020).

1. Sebanyal 60 persen restoran di mal besar memilih menghentikan operasional

Miris, Pengusaha Restoran Pilih Tutup daripada Beroperasi di Masa PSBBIlustrasi rugi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menjelaskan, secara rinci hampir rata-rata sebanyak 60 persen restoran yang ada di mal besar sudah memilih untuk menghentikan operasional. "Tapi kalau secara average, saya kira sekitar 30 persen yang memilih menutup," tegasnya kepada IDN Times, Jumat (2/10/2020).

Kendati begitu, Emil tak merinci dengan pasti berapa jumlah restoran yang ada di setiap mal. "Setiap satu mal besar memiliki rata-rata sebanyak 60 restoran."

Baca Juga: Duh, 200 Ribu Pegawai Restoran di Mal Sudah Dirumahkan! 

2. Pengusaha restoran berharap pemerintah memberi keringanan

Miris, Pengusaha Restoran Pilih Tutup daripada Beroperasi di Masa PSBBIlustrasi Suasana Restoran (IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurut dia, seharusnya pemerintah memberikan keringanan kepada pengusaha restoran, seperti membantu membayar gedung sewa yang digunakan oleh mereka untuk beroperasi.

"Ini akan terjadi dispute antara pemilik mal dan resto, mereka kan gak jualan gak punya uang. Ga bisa bayar uang sewanya, ini malnya juga memaksa uang sewa," tuturnya.

3. Sebanyak 200 ribu karyawan restoran yang bekerja di mal sudah dirumahkan

Miris, Pengusaha Restoran Pilih Tutup daripada Beroperasi di Masa PSBBIlustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, diberitakan sebanyak 200 ribu karyawan restoran yang bekerja di mal sudah dirumahkan, akibat pandemik COVID-19. "Itu 200 itu kita bicara soal mal, belum restoran di hotel. Resto independen yang di luar mal, ada sekitar 4000an," katanya.

Menurut Emil, pegawai yang harus dirumahkan itu merupakan pekerja harian di restoran, seperti pelayan dan bagian kebersihan.

Baca Juga: Anies: Restoran dan Kafe Hanya Boleh Terima Pesan Antar selama PSBB

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya