Modal Asing yang Mengalir Deras Bantu Rupiah Bergerak Menguat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan penguatan rupiah didorong arus modal asing atau capital inflow di pasar keuangan yang tercatat masuk ke portofolio pada 14 April hingga 16 April.
Rinciannya, pada tanggal 14 April, arus modal asing masuk sebesar Rp0,7 triliun. Kemudian 15 April, sebesar Rp0,2 triliun, dan pada 16 April, modal asing masuk sebesar Rp2,5 triliun.
"Ini kelihatan bahwa confidence terbentuk dan terjadi inflow," katanya dalam video conference, Jumat (17/4).
1. Berdasarkan historis modal asing yang masuk lebih lama daripada keluar
Selanjutnya, kata Perry, berdasarkan data historis, arus modal asing yang masuk ke Indonesia lebih banyak dan berlangsung lebih lama daripada arus modal keluar atau capital outflow.
Sepanjang 2011-2019, rata-rata outflow dari surat berharga negara (SBN) yakni Rp29,2 triliun dalam kurun waktu empat bulan. Namun, inflow justru masuk lebih besar dan lebih lama. Pada periode tersebut, inflow di SBN rata-rata sebesar Rp 229,1 triliun dalam waktu 21 bulan.
Baca Juga: Gubernur BI Pede Pekan Depan Cadangan Devisa Bertambah Jadi US$125 M
2. Setelah pandemi corona berakhir inflow diharapkan lebih besar
Dalam kesempatan itu dia mengatakan pelaku pasar percaya terhadap berbagai kebijakan BI. Itu bisa Kepercayaan itu lantaran BI selalu berada di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Isnya Allah ke depan periode setelah COVID, inflow akan lebih besar dan berjalan lebih besar," ujarnya.
3. Bank Indonesia percaya rupiah bisa menguat ke level Rp15.000 pada akhir tahun
Karena adanya kepercayaan dari pelaku pasar yang kembali pulih, BI pun semakin optimistis bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menguat ke Rp15.000 pada akhir tahun. Alasannya, karena rupiah saat ini bergerak stabil.
"Alhamdulillah rupiah bergerak stabil dan cenderunf menguat, hari ini diperdagangkan secara aktif di pasar bergerak di Rp15.480 sampai Rp15.515, kemudian berkembang," katanya Jumat (17/4).
Baca Juga: Gubernur BI: Rupiah Menguat karena Pelaku Pasar Optimistis terhadap BI