Natal dan Tahun Baru, Garuda Indonesia Siapkan Pesawat Berbadan Besar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai Garuda Indonesia akan menyiapkan pesawat berbadan besar jenis Airbus 330-300 dan Boeing 777 untuk mengangkut lonjakan penumpang pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
“Bandara yang bisa tampung pesawat berbadan lebar, kita prioritaskan ganti pesawat dari 737 ke Airbus atau 777, di Surabaya, Denpasar, Medan, dan Manado," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah, di Kementerian BUMN, Selasa (26/11).
1. Garuda menilai lebih efektif untuk mencegah terjadinya delay
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham (IDN Times/Auriga Agustina)Ia mengatakan, jumlah kursi pesawat berbadan besar lebih banyak, sehingga lebih efektif dibandingkan dengan menambah jadwal penerbangan.
Menurutnya, pesawat dengan kapasitas lebih besar bisa menjaga kepadatan jadwal take off landing di bandara, sehingga mengurai terjadinya landing.
"Keuntungannya bandara tidak padat di sisi take off landing-nya, sehingga kepadatan terjaga. Kami berpikir peak season, kalau extra flight bandara agak berat mengaturnya. Apalagi penambahan di jam-jam sibuk jadi bisa sebabkan delay," katanya.
Baca Juga: Reaksi Kementerian BUMN Soal Jonan Masuk Garuda Indonesia
2. Garuda prediksi akan ada kenaikan penumpang 2-3 persen dari hari biasa
Editor’s picks
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham (IDN Times/Auriga Agustina)Pikri memprediksi, puncak perjalanan pesawat liburan natal dan tahun baru akan berlangsung pada 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
Ia mengatakan, meski tidak signifikan akan ada kenaikan penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Prediksinya Nataru tahun ini kira-kira tanggal segitu, besaran mungkin 2-3 persen mungkin naiknya," tuturnya.
3. Tiket Natal dan Tahun Baru sudah terjual 57 persen
IDN Times/Holy KartikaTercatat hingga saat ini, tiket Garuda yang sudah terjual untuk Natal dan Tahun Baru sebesar 57 persen. Menurut Pikri angka ini akan meningkat pada dua minggu mendatang.
"Orang Indonesia last minute kan, nunggu gajian dulu (baru beli tiket)," tuturnya.
Baca Juga: Garuda-Sriwijaya Cerai, Positif ke Persaingan Harga Tiket
Berita Terkini Lainnya
