Nilai Ekspor Mei 2019 Turun dari Tahun Lalu, Ini Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 8,99 persen secara tahunan.
Menurut Kepala BPS Suharyanto hal ini disebabkan oleh harga komoditas global yang cenderung fluktuatif dan perlambatan ekonomi negara secara global.
"Upaya menggenjot ekspor ini memang menghadapi tantangan luar biasa. Banyak negara- negara utama yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, misalnya di triwulan 1, harga komoditas juga masih fluktuatif. Di dalam negeri juga ada beberapa kendala yang memang perlu dipecahkan," katanya, Senin (24/6).
1. Nilai ekspor secara bulanan meningkat
Kendati demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan Mei secara month to month mencapai US$ 14,74 miliar atau mengalami peningkatan 12,42 persen dari bulan April lalu.
"Mei 2019 memang terjadi peningkatan ekspor pada migas maupun non migas," jelasnya.
2. Ekspor ditopang migas dan non migas
Ia mengatakan, peningkatan ekspor ditopang oleh meningkatnya komoditas migas dan non migas.
Editor’s picks
Rinciannya, nilai ekspor komoditas migas tercatat naik signifikan yakni 50,19 persen menjadi US$ 1,11 miliar pada Mei 2019 secara month to month. Sementara, ekspor non migas, naik 10,16 persen dibanding April lalu.
3. Berikut rincian ekspor non migas
Peningkatan terbesar ekspor non migas pada bulan Mei, terdapat pada lemak dan minyak nabati, sebesar US$ 178,0, kemudian perhiasan sebesar US$ 29,6 juta, bahan bakar mineral US$ 112 juta, kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 97,8 juta, serta mesin atau peralatan listrik US$ 7,2 juta.
Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada biji, kerak, dan abu Logam sebesar UA$ 131,1 juta.
4. Tiongkok penyumbang ekspor terbesar
Selanjutnya ia menjelaskan, ekspor non migas masih berasal dari negara Tiongkok, disusul Amerika dan Jepang. Total kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 37,17 persen.
Sementara berdasarkan provinsi asal barang, ekspor pada bulan Mei berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Baca Juga: Pemprov Jabar Kebagian Deviden 2,59 Juta Dolar AS dari Sektor Migas