Pemesanan 500 Ribu Alat Tes Virus Corona Terganjal Izin Kemenkes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah memesan 500 ribu alat rapid test virus corona dari Tiongkok. Namun, alat tersebut belum bisa masuk ke Indonesia karena belum mendapat izin dari Kementerian Kesehatan.
“Kita menunggu izin dari Kemenkes, kalau sudah (diizinkan) bisa kita langsung kirim tes corona dengan cepat dimana-mana. Izinnya sudah kami registrasi sejak 10 maret,” kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga Rabu (18/3).
1. Akan tiba dalam hitungan hari jika sudah mendapat restu dari Kemenkes
Arya mengatakan jika nantinya Kementerian Kesehatan telah memberikan izin, alat tersebut bisa tiba dalam hitungan hari dari Hangzhou ke Indonesia.
“Kalau dikasih izin Kemenkes, kami langsung ambil pakai Garuda dari Hangzhou. Kalau sudah oke, dua hari sampai,” katanya.
Baca Juga: Kisah Jurnalis, Rumitnya Prosedur Pemeriksaan Virus Corona
2. Hasil tes akan keluar selambat-lambatnya dalam 3 jam
Editor’s picks
Arya mengatakan hasil tes yang dikeluarkan alat tersebut tak membutuhkan waktu yang lama. Selambat-lambatnya, hasil tes akan keluar dalam waktu tiga jam. Rapid test virus corona ini, kata Arya, merupakan tahap awal pengecekan ketika seseorang ingin mengetahui apakah dirinya positif terpapar virus corona atau tidak.
Dia berharap dengan adanya alat bantuan ini, kasus virus corona yang ada Indonesia lebih cepat terdeteksi dan ditangani.
"Kalau bisa rapid test dengan cepat dikasih izin, permasalahan yang jadi kendala bisa terselesaikan. Walaupun rapid test bukan tes terakhir," ujarnya.
3. Harga tes melalui alat rapid test diklaim akan lebih terjangkau
Arya menjelaskan, dengan metode rapid test, harga tes akan lebih terjangkau dibandingkan tes yang ada saat ini. Kendati begitu, dia belum mau merinci berapa biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk membeli alat ini.
“(Harganya) Enggak mahal. Ada deh, tunggu saja. Yang pasti lebih murah dari tes di RS (rumah sakit),” katanya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Pesan WHO Bagi Pemimpin Dunia yang Lawan COVID-19: Tes, Tes, Tes