PEN Sudah Terserap 39 Persen, Pemerintah Pede Akhir Tahun Full
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyerapan PEN sudah mencapai Rp190,5 triliun atau 39,1 persen dari total anggaran. Adapun untuk angaran PEN dan sektor kesehatan secara keseluruhan pemerintah mengalokasikan Rp695 triliun. Dari angka itu, PEN mendapat porsi sekitar Rp486 triliun.
"Kita akan keluarkan uang cukup banyak untuk mengganjal (perekonomian) selama pandemik masih terjadi," kata Wakil Menteri BUMN itu melalui virtual, Juma (4/9/2020).
1. Penyerapan dana PEN hingga 27 Agustus-2 September mencapai Rp22,5 triliun
Budi mengaku bahwa dulu penyaluran dana PEN lambat. Namun, dia menilai perkembangannya sangat pesat belakangan. Dalam seminggu terakhir, periode 27 Agustus-2 September, penyerapan anggaran PEN sudah mencapai sudah Rp22,5 triliun.
"Dari Rp480-an (triliun) itu sekitar hampir Rp200 triliun sudah disalurkan. Progress-nya makin bagus," ucapnya.
Baca Juga: Curhat Sri Mulyani soal PEN: Ada Menteri-menteri Belum Paham Birokrasi
2. Optimistis PEN bisa terserap seluruhnya di akhir tahun 2020
Editor’s picks
Melihat perkembangan yang semakin cepat setiap harinya, Budi optimistis bahwa panyaluran PEN seluruhnya dapat terserap seluruhnya di akhir tahun 2020. "Jadi kalau ada (sisa) empat bulan lagi, harusnya kita bisa kejar. Sisanya sehingga total pencapaiannya bisa ke angka Rp400-an (triliun)," ujarnya.
Secara rinci, dari dana PEN tersebut penyaluran anggaran perlindungan sosial sudah mencapai 55,68 persen atau sekitar Rp114,11 triliun, lalu bantuan UMKM mencapai 47,41 persen atau Rp58,53 triliun, anggaran sektoral sebesar 16,84 persen atau Rp17,86 triliun dan pembiayaan korporasi masih 0.
3. Diharapkan agar ekonomi di kuartal III tidak minus
Adapun percepatan penyerapan anggaran PEN dilakukan tidak hanya untuk memberi perlindungan sosial, bantuan usaha kecil atau pembiayaan sektoral dan korporasi saja, namun agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak negatif lagi di kuartal III.
"Karena Pak Presiden mengharapkan di kuartal II kita GDP (Gross Domestic Product) bisa flat, tidak negatif. Tugas kami mempercepat penyerapan anggaran dan dipastikan bahwa di kuartal III tidak negatif," ujarnya.
Baca Juga: Dorong PEN, Pertamina Salurkan Modal Usaha Rp150 Miliar untuk UMKM