Penumpang Banyak, Lion Air Rekrut Lagi 2.600 Karyawannya yang Kena PHK
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai Lion Air memberikan kesempatan kepada kurang lebih 2.600 orang mantan pekerjanya, yang sebelumnya masa kontrak kerja mereka tidak diperpanjang, untuk dapat bekerja kembali seiring mulai meningkatnya operasional maskapai.
Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, tren operasional layanan penerbangan seluruh anggota grup Lion saat ini mengalami peningkatan.
Baca Juga: Lion Air Group Pangkas 2.600 Pekerja Kontrak Imbas COVID-19
1. Jumlah penumpang diklaim mulai meningkat dari bulan ke bulan
Danang menjelaskan, laju atau tren pertumbuhan jumlah penumpang grup Lion meningkat dari bulan ke bulan.
"Sudah terjadi pergerakan perekonomian menuju arah yang lebih baik, karena berbagai program dan inisiasi pemerintah," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020).
2. Beberapa alasan yang membuat operasional pesawat meningkat
Editor’s picks
Peningkatan jumlah penumpang itu, lanjutnya, juga disebabkan harga uji kesehatan yang menjadi syarat untuk menggunakan pesawat, seperti tes cepat (Rapid Test Corona Virus Disease 2019), sudah semakin terjangkau.
"Akses mendapatkan uji kesehatan semakin mudah yang tersedia di beberapa titik lokasi," ujarnya.
Kemudian, persyaratan dokumen perjalanan udara bagi penumpang juga semakin mudah.
3. Lion Air Group mengumumkan pengurangan ribuan tenaga kerja
Sebelumnya diberitakan, Lion Air Group mengumumkan pengurangan ribuan tenaga kerja Indonesia dan asing (ekspatriat). Metode pengurangan berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang.
"Kurang lebih 2.600 orang dari total karyawan 29.000," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi IDN Times, Kamis 2 Juli 2020.
Danang mengatakan, Lion Air Group sedang berada di masa sulit dan menantang. Pandemik COVID-19 berdampak luar biasa yang mengakibatkan situasi penuh ketidakpastian.
"Keputusan berat tersebut diambil dengan tujuan utama sebagai strategi sejalan mempertahankan kelangsungan bisnis dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal sebagai dampak pandemik," ungkap Danang.
Baca Juga: Rapid Test Cuma Bayar Rp95 Ribu, Khusus Penumpang Grup Lion Air