Pernah Juga Diretas, Begini Cara Bukalapak Amankan Data Pengguna 

Sebelum Tokopedia, data Bukalapak pernah bocor tahun 2019

Jakarta, IDN Times - Kasus kebocoran data data penggua e-commerce Tokopedia tengah menjadi sorotan. Peretas platform Tokopedia dikabarkan berhasil menjual data 91 juta pengguna.

Pada 2019 lalu, kasus peretasan data juga pernah dialami e-commerce Bukalapak. Namun beruntungnya tidak ada data penting dan informasi pribadi, seperti user password atau pun data finansial yang berhasil didapatkan.

"Ancaman peretasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab terhadap industri teknologi digital selalu ada," kata Head of Communication Bukalapak, Intam Wibisino kepada IDN Times, Senin (4/5).

1. Ini cara Bukalapak agar data mereka tidak disalahgunakan

Pernah Juga Diretas, Begini Cara Bukalapak Amankan Data Pengguna CEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin (tengah). IDN Times/Dhana Kencana

Intan mengatakan pihaknya menerapkan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna. Hal itu dilakukan agar data-data pengguna tidak disalahgunakan.

Intan menjelaskan saat menerima data, langkah pertama yang dilakukan ialah metode https sehingga data yang masuk tidak mudah diretas. Lalu, saat menyimpan data, pihaknya menerapkan metode perlindungan berlapis. Dalam menggunakan dan mengolah, pihaknya memonitor secara ketat sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam secara baik.

"Untuk data-data yang sensitif seperti KTP, kami simpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapus untuk melindungi privasi user kami," ujarnya.

Baca Juga: Data Pengguna Dicuri, Tokopedia Pastikan Data Pembayaran Tidak Bocor 

2. Berikut cara yang harus dilakukan agar data tetap aman

Pernah Juga Diretas, Begini Cara Bukalapak Amankan Data Pengguna Ilustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

Selanjutnya, dia menegaskan agar data tetap aman, para pengguna juga harus melakukan langkah-langkah pencegahan. Pertama, jangan lupa mengganti password akun secara berkala. Selain itu, perlu juga mengaktifkan verifikasi dua langkah.

"Lebih berhati-hati terhadap phishing, memperbarui data diri secara berkala, kemudian mengamankan data finansial," tutunya.

3. Data 91 juta pengguna Tokopedia dikabarkan dijual Rp74 Juta

Pernah Juga Diretas, Begini Cara Bukalapak Amankan Data Pengguna Ilustrasi Tokopedia (IDN Times/Sunariyah)

Sebelumnya diberitakan, peretas platform Tokopedia dikabarkan berhasil menjual data 91 juta pengguna. Dalam akun Twitter @underthebreach menyebutkan data tersebut dijual di Darknet seharga US$5000 atau setara Rp74.375.000. Darknet merupakan bagian dari internet yang tidak bisa diakses secara umum.

"Ini sangat buruk. Pastikan Anda mengganti kata sandi untuk layanan lain jika Anda menggunakan kembali kata sandi," ujar akun tersebut, dikutip Minggu (3/5).

Akun @underthebreach juga menyebutkan peretasan terjadi pada Maret 2020. Sebanyak 15 juta data pengguna berhasil diretas, meskipun peretas mengatakan masih ada banyak lagi.

"Basis data berisi email, kata sandi, dan nama," ungkapnya.

VP of Corporate Communications, Tokopedia Nuraini Razak membenarkan ada upaya pencurian data pengguna. Namun, Tokopedia memastikan informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi.

Baca Juga: Kemkominfo Panggil Tokopedia, Diminta  Investigasi Kebocoran Data 

Topik:

  • Anata Siregar
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya