Resmi Dibentuk, Holding Farmasi Bisa Tekan Impor 15 Persen 

Selama ini industri farmasi impor 90 persen bahan baku

Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah resmi membentuk holding BUMN farmasi dengan PT Bio Farma sebagai induknya. Sementara PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk menjadi anggota holding yang baru saja diresmikan tersebut.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan holding farmasi ini dapat memberikan angin segar untuk industri farmasi karena dapat menekan bahan baku impor sebesar 15 persen.

"Kita selama ini kan sebagian besar bahan baku obat impor hingga 90 persen. Dengan holding BUMN ini kita bisa mengurangi impor (hingga) 75 persen," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/2).

1. Produk farmasi bisa lebih murah

Resmi Dibentuk, Holding Farmasi Bisa Tekan Impor 15 Persen IDN Times / Auriga Agustina

Dia menuturkan jika nanti industri farmasi tak lagi bergantung pada impor, bahan baku obat atau active pharmaceutical ingredients (API) harganya akan turun. Hal itu pun akan membuat produk farmasi bisa lebih murah.

"Diharapkan masing-masing dari perusahaan ini, akan memberikan kontribusi pada ketahanan farmasi nasional, sehingga harga produk farmasi bisa lebih murah, karena adanya penurunan harga API dan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan produk farmasi," ujarnya.

2. Holding farmasi bisa tekan impor US$2 miliar

Resmi Dibentuk, Holding Farmasi Bisa Tekan Impor 15 Persen IDN Times / Auriga Agustina

Sebelumnya, staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menuturkan, holding farmasi diharapkan dapat menurunkan impor bahan baku obat dan alat-alat kesehatan. Adapun nilai impor ini setiap tahunnya bisa mencapai US$2 miliar.

"Industri farmasi prospeknya besar. Indonesia sumber keanekaragaman hayati, jadi harus bisa mengurangi impor," kata dia.

Baca Juga: Investasi Farmasi Dinilai Rendah, Ini Dampaknya

3. Pembentukan holding farmasi menjadi salah satu indikator penilaian Kementerian BUMN

Resmi Dibentuk, Holding Farmasi Bisa Tekan Impor 15 Persen IDN Times / Auriga Agustina

Sebagai informasi, keputusan menteri terkait holding farmasi telah terbit pada 31 Januari 2020 lalu. Ini menjadi salah satu indikator penilaian Kementerian BUMN.

"Jadi ini KPI (key performace index) kami (Kementerian BUMN) juga berhasil buat holding. Kepmen 862/kmk.06/2019," katanya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: PT Kalbe Farma, Perusahaan Farmasi yang Sukses karena IPO

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya